REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Pemerintah China akan menyumbangkan pasokan medis dan alat uji tes virus corona Covid-19 untuk Bangladesh. Beijing berharap hal itu dapat membantu Bangladesh menangani serta mengatasi wabah.
Pada Rabu lalu, Bangladesh melaporkan kematian pertama akibat Covid-19 di negaranya. Kepala Institute of Epidemiology, Disease Control, and Research (IEDCR) di Kementerian Kesehatan Bangladesh Meerjady Sabrina Flora mengungkapkan korban meninggal adalah warga Dhaka berusia 70-an tahun.
Warga tersebut sempat menjalani perawatan. Menurut Flora, pasien yang meninggal itu terinfeksi Covid-19 dari seseorang yang baru saja kembali dari luar negeri. Saat ini Bangladesh masih menangani 14 kasus virus korona.
Saat ini China sedang berupaya membantu negara-negara yang sedang menghadapi wabah Covid-19. Ia telah mengutus tim medis untuk membantu Italia, negara Eropa yang paling parah terdampak wabah.
Sebelum Bangladesh, China telah menyumbangkan 2.000 alat tes cepat Covid-19 untuk Filipina. "Perangkat (uji) tidak hanya telah banyak digunakan dalam pertempuran China melawan epidemi dan terbukti cukup efektif, tapi juga telah diekspor ke lebih dari 50 negara, termasuk Jepang, Thailand, Brunei, Mesir, Peru, dan Uni Emirat Arab (UEA)," kata Kedutaan Besar China untuk Filipina dalam sebuah pernyataan pada Senin (16/3).