Kamis 19 Mar 2020 16:42 WIB

London Hentikan Operasional Transportasi Umum

Inggris mengerahkan 20 ribu pasukan militer untuk menghadapi pandemi virus corona.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Layanan kereta api Inggris(http://www.railwaygazette.com)
Foto: http://www.railwaygazette.com
Layanan kereta api Inggris(http://www.railwaygazette.com)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Inggris bersiap untuk lockdown ketika seluruh stasiun kereta bawah tanah di London ditutup. Otoritas transportasi London mengatakan, pihaknya akan menutup 40 stasiun kereta bawah tanah hingga pemberitahuan lebih lanjut, termasuk mengurangi layanan bis, kereta api, dan seluruh jaur Waterloo & City.

"Orang-orang tidak boleh bepergian, kecuali ada keperluan mendesak," ujar Wali Kota London, Sadiq Khan.

Baca Juga

Sejauh ini, Inggris mengkonfirmasi 2.626 kasus virus corona jenis baru atau Covid-19 dan 104 kasus kematian. Rumah sakit di Inggris kekurangan ventilator yang diperlukan untuk merawat pasien virus corona yang kritis.

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mempertimbangkan langkah yang lebih ekstrem untuk mencegah penyebaran Covid-19, salah satunya yakni lockdown. Pemerintah Inggris telah meminta seluruh sekolah ditutup dan para siswa belajar di rumah.

"Kami selalu mengatakan bahwa kami akan melakukan langkah-langkah yang tepat, pada waktu yang tepat," kata Johnson.

Inggris mengerahkan 20 ribu pasukan militer untuk membantu mengatasi pandemi Covid-19. Sementara, Ratu Elizabeth dikabarkan akan meninggalkan ibu kota dan tinggal di Windsor.

Sejumlah supermarket di Inggris telah menetapkan pembatasan pembelian. Di luar salah satu supermarket Sainsbury di London, para konsumen telah mengantre sejak toko belum buka pada Kamis (19/3) pagi. Mereka rela mengantre di tengah hujan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement