REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 176 negara dan wilayah tercatat memiliki orang dengan infeksi virus corona tipe baru atau Covid-19. Secara keseluruhan pasien meninggal Covid-19 memasuki angka mencengangkan yakni 8.999 jiwa per Kamis (19/3).
Menurut data Worldometers, jumlah orang yang terinfeksi Covid-19 di seluruh dunia mencapai 221.568, dan sebanyak 85.785 orang dinyatakan sembuh. Angka-angka ini naik dari hari ke hari.
Berbagai negara pun telah melakukan kebijakan-kebijakan baru dalam mengekang kenaikan kurva bagi penyebaran virus. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta seluruh negara berkerja sama dalam memerangi pandemi ini.
China sebagai awal muasal pandemi tampaknya telah melewati masa-masa kelamdalam menghadapi kekuatan virus. Pemerintah China sejak Januari memberlakukan lockdown atau karantina beberapa wilayah untuk mengekang laju persebaran virus.
Hingga Kamis, China mencatat jumlah korban meninggal dunia 3.245, dan 80.928 kasus dengan 70.420 orang sembuh. Angka-angka itu mengalami sangat sedikit penambahan dibandingkan dua bulan terkahir. China pun menawarkan bantuan atau sekedar bertukar informasi pengalaman ke negara-negara lain bagaimana cara meredam pandemi ini.
Di bawah China, Italia semakin terpukul. Catatan kematian dalam 24 jam terbilang sangat tinggi. Kematian di Italia tercatat hampir menembus angka 3.000, sementara orang yang terinfeksi di Italia mencapai lebih 35 ribu.
Hal serupa terjadi di Iran dengan catatan kematian akibat Covid-19 mencapai 1.135. Sebagai negara berkembang Iran mencatat jumlah pasien yang terpapar corona mencapai 17.361 orang.
Disusul Spanyol dan Prancis yang memiliki tingkat kematian tinggi akibat virus corona baru ini. Spanyol mencatat 640 kematian, sementara Prancis 264 kematian. Korea Selatan (Korsel) yang tadinya mengalami peningkatan jumlah kematian maupun orang yang terpapar, kini mampu sedikit meredamkan angka-angka itu.
Negara-negara lain dengan jumlah kasus positif Covid-19 di atas 1.000 di antaranya Jerman (12.824), Amerika serikat (AS) (9.464), Swiss (3.219), Inggris (2.626), Belanda (2.051), Austria (1.843), Belgia (1.759), Norwegia (1.624), Swedia (1.301), dan Denmark (1.132).
Negara lain memiliki kasus di bawah 1.000 hingga yang hanya ada satu kasus. Menurut WHO, virus corona tipe baru ini adalah keluarga virus yang menyebabkan penyakit mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti sindrom pernapasan akut akut (SARS) dan sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS). WHO mengatakan tanda-tanda infeksi termasuk demam, batuk, sesak napas hingga kesulitan bernapas.
Beberapa virus corona yang dikenal beredar pada hewan yang belum menginfeksi manusia. Nama coronavirus berasal dari kata Latin corona, yang berarti mahkota atau halo. Di bawah mikroskop elektron, virus itu sepertinya dikelilingi oleh korona matahari.
Virus corona baru, yang diidentifikasi oleh otoritas China pada 7 Januari dan sejak bernama SARS-CoV-2, adalah jenis baru yang sebelumnya tidak diidentifikasi pada manusia. Sedikit yang diketahui tentang itu, meskipun penularan dari manusia ke manusia telah dikonfirmasi.