REPUBLIKA.CO.ID, KHARTOUM -- Sudan membuka bandara utamanya selama tiga hari untuk memberikan kesempatan kepada warganya pulang dari luar negeri. Juru bicara Otoritas Penerbangan Sipil Abdul Hafiz Abdul Rahim mengatakan bandara Khartoum akan beroperasi sampai Sabtu pagi.
"Kami telah memutuskan untuk membuka lalu lintas udara selama 48 jam mulai dari 07.45 waktu setempat, pada Kamis untuk memungkinkan orang-orang Sudan yang berada di luar untuk pulang ke rumah," ujar Hafiz kepada Anadolu Agency.
Sekitar 1.000 warga negara Sudan telah kembali dari Arab Saudi pada pekan lalu melalui kapal penumpang. Sebagian besar kembali melalui perbatasan darat dari Mesir. Sejauh ini, Sudan mengonfirmasi dua kasus virus corona dan satu di antaranya telah meninggal dunia.
Virus corona jenis baru atau Covid-19 pertama kali muncul di Wuhan, China pada Desember 2019. Virus tersebut kini telah menyebar ke 160 negara. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan Covid-19 sebagai pandemi global.
Menurut data yang dikumpulkan oleh Universitas John Hopkins di Amerika Serikat, kasus Covid-19 yang telah dikonfirmasi secara global mencapai lebih dari 235 ribu sementara jumlah kematian lebih dari 9.300.
Pasien Covid-19 yang berhasil sembuh mencapai lebih dari 84.500. Meskipun jumlah kasus terus meningkat, sebagian besar orang yang terinfeksi mengalami gejala ringan dan akhirnya bisa sembuh.