REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Menteri yang memimpin perjuangan pemerintah Belanda melawan virus Corona mengundurkan diri pada Kamis (19/3). Ia mundur sehari setelah pingsan karena kelelahan selama debat parlemen mengenai epidemi itu.
Menteri Perawatan Medis Bruno Bruins, 56, jatuh pingsan ke lantai di parlemen pada Rabu. Bruins mengatakan dia pingsan setelah berminggu-minggu bekerja keras.
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte menjelaskan Bruins telah berhenti karena tidak mengetahui waktu yang dibutuhkannya untuk kembali sehat.
"Sifat krisis adalah sedemikian rupa sehingga menuntut seorang menteri yang dapat siap segera melakukan berbagai upaya penuh," kata Rutte saat konferensi pers yang disiarkan televisi.
Wakil Perdana Menteri Hugo de Jonge akan mengambil alih tugas Bruins sampai ada pengganti.
Belanda akan memperluas langkah-langkah jarak sosial untuk mencegah menyebarnya virus Corona. Belanda menutup sekolah, restoran, dan melarang pengunjung mengunjungi fasilitas perawatan untuk orang tua.
Jumlah kasus corona yang dikonfirmasi di Belanda telah meningkat 409 kasus menjadi 2.460 kasus. Menurut Institut Kesehatan Nasional (RIVM) pada Kamis, Korban tewas Belanda mencapai 76 orang dengan usia antara 63 hingga 95 tahun.
Bruins sebelumnya sempat mengindikasikan pada Rabu bahwa ia bermaksud untuk kembali bekerja.
"Saya pingsan karena kelelahan dan beberapa minggu kerja yang intens. Saya sekarang merasa lebih baik. Saya akan pulang sekarang untuk beristirahat malam ini sehingga saya bisa kembali bekerja besok untuk melawan krisis #corona sebaik mungkin," kata Bruins melalui media sosial.