REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pengusaha miliarder yang menjalankan SpaceX dan perusahaan mobil listrik Tesla, Elon Musk menawarkan diri memroduksi mesin pernapasan untuk penderita Covid-19. Ia mengunggah pernyataan tersebut melalui Twitter, Rabu (18/3). “Kami akan membuat ventilator jika ada kekurangan,” kata Musk melalui Twitter, seperti yang dilansir dari Space, Sabtu (21/3).
Pemimpin redaksi fivethirtyeight.com, Nate Silver dengan cepat menjawab memang ada kekurangan dan bertanya pada Musk terkait jumlah ventilator yang ia rencanakan. Menurut Musk, memproduksi ventilatornya tampaknya tidak sulit, namun tidak bisa diproduksi secara instan. “Tesla membuat mobil dengan sistem hvac (pemanas, ventilasi dan pendingin udara) yang canggih. SpaceX membuat pesawat ruang angkasa dengan sistem pendukung kehidupan. Ventilator tidak sulit, tetapi tidak dapat diproduksi secara instan. Rumah sakit mana yang memiliki kekurangan seperti yang Anda bicarakan saat ini,” ujar Musk menjawab pertanyaan tersebut.
Perbincangan ini menarik perhatian banyak orang di Twitter, termasuk orang-orang yang mengendalikan penyebaran virus corona tersebut. Sebagai contoh Wali Kota New York City Bill de Blasio yang membalas cuitan Musk pada Kamis (19/3).
“@elonmusk New York City membelinya! Negara kita menghadapi kekurangan drastis dan kita membutuhkan ventilator ASAP-kita akan memerlukan ribuan di kota ini selama beberapa minggu ke depan. Kami mendapatkannya secepat mungkin, tetapi kami bisa menggunakan bantuan Anda! Kami langsung menghubungi Anda,” kata Blasio.
Musk tampaknya telah memantau pandemi Covid-19 dengan cermat. Ia telah mengunggah beberapa cicitan tentang Covid-19. Ia berdebat lebih dari sekali bahwa rasa panik tentang pandemi memiliki potensi lebih berbahaya daripada penyakit itu sendiri.
Ini bukan pertama kalinya Musk menempatkan sumber daya perusahaan untuk memecahkan masalah internasional yang terkenal. Pada 2018, misalnya, insinyur dari SpaceX, Tesla dan The Boring Co membangun kapal selam mini untuk membantu menyelamatkan tim sepak bola pemuda yang terjebak di gua Thailand saat banjir.
Namun, penyelamat tidak jadi menggunakan kapal selam mini tersebut. Mereka berenang menolong anak-anak dan pelatih mereka dengan perlengkapan SCUBA.