REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengumumkan pembatasan dan penutupan sejumlah tempat publik, sebagai langkah untuk mencegah penyebaran virus corona jenis baru atau Covid-19. Keputusan itu diambil setelah pertemuan kabinet nasional.
Pemerintah akan menutup klub, pub, dan tempat-tempat ibadah mulai Senin (23/3) siang. Sementara, restoran dan kafe tetap buka namun hanya melayani pemesanan take away atau dibawa pulang. Sedangkan, supermarket, pom bensin, dan apotek akan tetap diizinkan untuk buka.
Langkah itu dilakukan setelah sekelompok orang berkumpul di Pantai Bondi, Sydney dan mencibir saran pemerintah agar warga melakukan social distancing atau menjaga jarak. Morrison mengatakan, situasi di Pantai Bondi telah menjadi peringatan bagi pemerintah untuk mengambil kebijakan tersebut dengan serius. Pemerintah memperingatkan bahwa penutupan juga dapat dilakukan di daerah-daerah yang terdampak Covid-19 cukup besar.
"Anda harus menjaga jarak satu sama lain. Jika warga Australia tidak dapat melakukannya, maka mereka telah melawan pemerintah dan pihak berwenang adalah senjata yang kita miliki untuk menyelamatkan jiwa kita, dan mata pencaharian kita. Negara-negara bagian dan wilayah teritori harus menggambil respon yang lebih tegas," ujar Morrison, dilansir BBC.
Jumlah kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di Australia meningkat tajam dalam beberapa hari terakhir, yakni mencapai 1.315. New South Wales (NSW) merupakan negara bagian yang terdampak cukup parah dengan 533 kasus. Sementara, Victoria memiliki 296 kasus, dan Queensland 259 kasus.
Beberapa negara bagian, termasuk Victoria telah mengisyaratkan bahwa mereka ingin
menutup seluruh sekolah. Sementara, Morrison belum memilih opsi untuk menutup sekolah dan perguruan tinggi, tetapi dia memberikan pilihan bagi orang tua murid untuk mengawasi anak-anaknya belajar di rumah jika mereka menginginkannya.