REPUBLIKA.CO.ID, TORONTO -- Komite Olimpiade Kanada mengatakan tidak akan mengirim atlet ke Olimpiade Musim Panas 2020 yang dijadwalkan berlangsung dari 24 Juli hingga 9 Agustus.
Komite Olimpiade Kanada mengirimkan pernyataan bahwa pihaknya bersedia membantu Komite Olimpiade Internasional (IOC) mencari alternatif. Namun, memutuskan Penyelenggarakan Olimpiade di Tokyo tidak aman bagi para atlet.
Kanada menjadi negara pertama yang mengancam tidak akan bergabung dalam penyelenggaraan olahraga di tengah pandemi virus corona. Mereka akan ikut dalam perlombaan tersebut ketika ditunda hingga satu tahun mendatang.
"Faktanya, itu bertentangan dengan saran kesehatan masyarakat yang kami anjurkan agar semua orang Kanada ikuti," ujar Komite Olimpiade Kanada merujuk pada anjuran menghentikan kegiatan dan melakukan karantina mandiri.
Negara itu seharusnya membawa 314 atlet yang bergabung untuk memenangkan 22 medali di Olimpiade Rio 2016. Beberapa pemain utamanya termasuk perenang Penny Oleksiak dan pelari cepat Andre De Grasse.
Kanada bergabung dengan sejumlah negara, termasuk Norwegia, Brasil, dan Slovenia yang telah menekan IOC pada kemungkinan penundaan Olimpiade. Namun, saat itu tidak ada yang mengatakan bahwa mereka tidak akan mengirim atlet jika pertandingan tetap dilakukan sesuai jadwal yang sudah ditetapkan.
IOC mengatakan akan memakan waktu hingga empat pekan untuk mempertimbangkan alternatif, termasuk penundaan. Keputusan itu kemungkinkan untuk membahas penbatalan kompetisi bisa terjadi.