Rabu 25 Mar 2020 08:47 WIB

Korban Covid-19 Bertambah, Inggris Panggil 250 Ribu Relawan

Inggris memanggil warganya untuk menjadi sukarelawan dalam menghadapi wabah Covid-19.

Rep: Lintar Satria/ Red: Reiny Dwinanda
Pejalan kaki mengenakan masker di Regents Park di London, Inggris, Senin (23/3). Inggirs memanggil warganya untuk menjadi relawan dalam menghadapi wabah Covid-19.
Foto: AP Photo/Frank Augstein
Pejalan kaki mengenakan masker di Regents Park di London, Inggris, Senin (23/3). Inggirs memanggil warganya untuk menjadi relawan dalam menghadapi wabah Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Jumlah kematian yang diakibatkan penyakit Covid-19 di Inggris melonjak pada Selasa (24/3), tepat hari pertama Pemerintah Inggris menutup seluruh negeri. London juga membuka lowongan 250 ribu relawan untuk membantu tim medis dan akan mengumumkan pembukaan rumah sakit sementara pekan depan.

Dalam pidato yang disiarkan televisi dan ditonton hampir 27 juta orang, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson meminta rakyatnya untuk tetap tinggal di rumah. Ia menutup hampir semua toko dan melarang pertemuan sosial, termasuk pernikahan dan pembaptisan.

Baca Juga

Namun, pada jam-jam sibuk, transportasi publik di London tetap penuh dan jalan-jalan masih ramai. Total kematian di Inggris telah naik dari 87 menjadi 422, pertambahan kasus terbanyak sejak virus corona mulai menciptakan krisis di negara itu.

Sementara itu, survei menunjukkan perekonomian Inggris kian hancur karena penurunan mencetak rekor tercepatnya. Jatuhnya perekonomian Inggris lebih cepat dibandingkan krisis finansial tahun 2008 dan 2009.

Penutupan wilayah pada masa damai yang tidak pernah terjadi sebelumnya akan berlangsung selama tiga pekan. Hal itu dimaksudkan untuk menjaga kemampuan Layanan Kesehatan Nasional (NHS) yang tengah kewalahan melayani warga yang jatuh sakit. Lembaga pemerintah itu didera kekurangan staf dalam masa genting.

"Langkah ini bukan imbauan. Ini peraturan dan akan ditegakkan, termasuk oleh polisi," kata Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock pada parlemen, Rabu (25/3), seperti dikutip Reuters.

Dalam konferensi pers, Hancock menyatakan berencana membuka rumah sakit sementara pekan depan di Excel Centre, sebuah venue besar di timur London yang biasanya digunakan untuk pemeran perdagangan atau acara serupa. "Dengan bantuan militer dan dokter NHS, kami akan memastikan kami memiliki kapasitas yang dibutuhkan sehingga semua orang dapat bantuan yang mereka butuhkan," kata Hancock.

Kepolisian Transportasi Inggris mengatakan, pihaknya akan mengerahkan 500 petugas di stasiun-stasiun kereta seluruh negeri. Mereka akan mengingatkan masyarakat imbauan pemerintah yang meminta perjalanan dilakukan hanya untuk hal-hal yang sangat penting. 

Hancock juga memanggil 250 ribu sukarelawan untuk membantu berbagai tugas di NHS. Tugas yang dimaksud mencakup mengantar obat dari apotek, mengantar pasien dari dan ke rumah sakit, serta memeriksa orang-orang yang mengisolasi diri. 

"Jika Anda sehat dan mampu melakukannya dengan aman, saya meminta Anda untuk mendaftar sebagai NHS volunteer responder hari ini untuk membantu orang-orang yang paling rentan di masyarakat kita," kata Hancock.

Ia mengatakan, Pemerintah Inggris telah membeli 3,5 juta alat tes antibodi virus corona. Penyaringan atau screening tersebut diharapkan dapat menjaring suspect dengan segera.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement