REPUBLIKA.CO.ID, KABUL – Sejumlah pria bersenjata dan pembom bunuh diri telah menyerbu sebuah kompleks keagamaan Sikh di ibu kota Afghanistan, Kabul.
Kementerian Dalam Negeri menyatakan, pasukan keamanan sedang melakukan pertempuran dengan kelompok tersebut. Pasukan keamanan telah menutup daerah yang terletak di Kabul lama dan berusaha untuk melawan serangan itu.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri, Tariq Arian, menyatakan, kelompok bersenjata memulai aksinya pukul 07:45 waktu setempat. "Orang-orang terjebak di dalam gedung dan (pasukan keamanan) berusaha menyelamatkan mereka," kata Arian dikutip dari Aljazirah.
Anggota parlemen dari komunitas minoritas Sikh, Narindra Singh Khalsa, mengatakan sedang berada di dekat Gurdwara atau tempat ibadah Sikh ketika serangan itu terjadi.
Dia pun berlari ke lokasi dan menyaksikan setidaknya empat orang meninggal. "Orang-orang bersenjata itu memulai serangan mereka pada saat dharamsala penuh dengan orang-orang yang beribadah," kata Khalsa merujuk pada sebuah tempat perlindungan di halaman kuil.
Belum ada keteraangan lebih lanjut berapa banyak orang yang melakukan penyerang dan siapa yang melakukannya. Tidak ada klaim tanggung jawab atas serangan itu, tetapi awal bulan ini seorang afiliasi ISIS menyerang sekelompok Muslim Syiah minoritas di Kabul, menewaskan 32 orang. Sikh yang jumlahnya kurang dari 300 keluarga, telah menderita diskriminasi yang meluas di negara itu dan juga menjadi sasaran kelompok-kelompok bersenjata.
Pada 2018, sebuah bom bunuh diri menargetkan komunitas Sikh dan diklaim oleh ISIS menewaskan lebih dari selusin orang di kota Jalalabad di timur. Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah besar Sikh dan Hindu mencari suaka di India.