Kamis 26 Mar 2020 19:01 WIB

Kedubes AS Salahkan China karena Corona

AS menuding China membahayakan dunia dengan virus corona

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Christiyaningsih
Seorang perawat memeriksa kondisi pasien corona di sebuah rumah sakit di Wuhan, China. AS menuding China membahayakan dunia dengan virus corona. Ilustrasi.
Foto: Xiao Yijiu/Xinhua via AP
Seorang perawat memeriksa kondisi pasien corona di sebuah rumah sakit di Wuhan, China. AS menuding China membahayakan dunia dengan virus corona. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Duta Besar AS untuk London mengatakan China telah membahayakan dunia dengan menekan informasi tentang penyebaran virus corona, sehingga memungkinkannya untuk menyebar jauh melampaui batas-batas negara tersebut. Pernyataan itu diungkapkan Duta Besar Woody Johnson dalam sebuah artikel untuk surat kabar The Times.

"Pertama, ia berusaha menekan berita itu," tulisnya dalam artikel yang diterbitkan pada Kamis (26/3).

Baca Juga

Johnson menambahkan bahwa Beijing kemudian secara selektif berbagi informasi penting sementara menghalangi otoritas kesehatan internasional. "Seandainya China melakukan hal yang benar pada waktu yang tepat, lebih banyak penduduknya sendiri, dan seluruh dunia, mungkin terhindar dari dampak paling serius dari penyakit ini," tulis duta besar itu.

Presiden AS Donald Trump mengatakan Beijing seharusnya bertindak lebih cepat untuk memperingatkan dunia setelah wabah penyakit di sana. Dia juga menampik kecaman bahwa pelabelannya sebagai 'virus China' adalah rasis.

Pekan lalu, Trump mengesampingkan pertanyaan wartawan apakah berpotensi membahayakan bagi orang Asia-Amerika untuk menggunakan nama itu untuk penyakit Covid-19. Selain itu, bagi pejabat Gedung Putih yang tidak disebutkan namanya yang secara pribadi menyebutnya 'Kung flu'.

Pada Senin (23/3), Trump mengatakan Asia-Amerika tidak bertanggung jawab atas penyebaran penyakit dan perlu dilindungi. "Ketika krisis akhirnya mereda, kita harus memeriksa hasilnya dan mengevaluasi biaya dari gangguan dalam kolaborasi internasional ini," tulis Duta Besar Johnson di The Times.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement