REPUBLIKA.CO.ID, JEFFERSON CITY — Seorang pria yang diduga merencanakan pengeboman di sebuah rumah sakit di Missouri, Amerika Serikat (AS) dilaporkan tewas dalam sebuah baku tembak dengan FBI beberapa waktu lalu. Baku tembak terjadi setelah pria tersebut sempat mengambil kendaraan yang diyakini olehnya telah dilengkapi dengan bahan peledak.
Saat sedang mengambil kendaraan, FBI melihat dan berusaha menangkap hingga baku tembak tidak terhindarkan. Dalam sebuah rilis, FBI mengatakan pria tersebut bernama Timothy Wilson yang telah diselidiki selama berbulan-bulan karena dugaan menjadi pelaku terorisme domestik.
Wilson disebut sebagai ekstremis yang berpotensi melakukan kekerasan terkait ras, agama, dan politik anti-pemerintah. Pria berusia 36 tahun itu disebut telah merencanakan untuk melakukan pengeboman dan karena situasi pandemi virus corona jenis baru (Covid-19) saat ini ia memutuskan untuk mempercepat rencananya.
FBI mengatakan Wilson telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memperoleh perlengkapan yang dibutuhkan untuk melakukan pengeboman. Ia berencana untuk menggunakan bom kendaraan dan menyerang sebuah rumah sakit di Missouri.
“Joint Terrorism Task Force terus melacak Wilson untuk melindungi keselamatan publik dan pihak berwenang siap membawanya ke tahanan ketika ia datang mengambil apa yang ia pikir sebagai kendaraan dengan alat peledak di Belton,” ujar pertanyaan FBI dilansir Stripes, Kamis (26/3).
FBI menggambarkan apa yang terjadi selanjutnya sebagai penembakan melibatkan agen dari biro investigasi federal tersebut. Meski demikian, tidak dijelaskan apakah Wilson kehilangan nyawa setelah ditembak oleh agen atau justru bunuh diri. “Sesuai dengan kebijakan FBI, insiden penembakan akan diselidiki oleh Divisi Inspeksi,” jelas FBI.