REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pada pukul 20.00 waktu setempat, Kamis (26/3), kegelapan telah menyelimuti Inggris tetapi jutaan orang berdiri di pintu depan dan membuka jendela rumah atau berkumpul dengan menjaga jarak di taman. Mereka mencoba menunjukkan rasa terima kasih bagi pekerja di garis terdepan perjuangan melawan virus corona.
Dikutip dari The Guardian, anak-anak memukul panci dan wajan, anjing menggonggong, bel berbunyi, dan kapal-kapal membunyikan klakson mereka melintasi pelabuhan Bristol. Suara riuh tepuk tangan, suara bersorak, hingga siulan bergema di sepanjang jalan yang hampir sepanjang hari hening karena isolasi wilayah.
Orang-orang di seluruh Inggris bertepuk tangan secara serempak. Mereka memberi penghormatan atas kerja yang dilakukan Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) dan petugas kesehatan.
Dari pusat kota hingga pinggiran dan jalan-jalan desa, ungkapan rasa terima kasih untuk staf NHS, pekerja perawatan, apoteker, dan staf supermarket sangat menyentuh dan penuh emosi. Gerakan yang disebut "Clap for Carers" ini dilakukan dari masyarakat umum, pejabat publik, perdana menteri, dan keluarga kerajaan. Mereka bersama-sama memberikan semangat melalui tepuk tangan di beranda, balkon, dan jendela rumah masing-masing.
Kampanye "Clap for Carers" itu dimulai secara daring untuk menunjukkan dukungan kepada petugas medis. "Selama masa-masa yang belum pernah terjadi sebelumnya ini, mereka perlu tahu kami berterima kasih," menurut penyelenggara gerakan, Annemarie Plas.
Perempuan asal Belanda yang tinggal di London selatan itu, mengatakan, dia sangat bersyukur melihat apa yang bermula sebagai ide antara beberapa teman menjangkau secara nasional. Plas terinspirasi upaya serupa dari teman-teman dan keluarganya di Belanda, serta menonton rekaman masyarakat bersama-sama berterima kasih kepada para profesional kesehatan di Spanyol dan Prancis.
Dikutip dari BBC, sebuah pesan dari NHS di media sosial menggambarkan dukungan tersebut sebagai ungkapan yang sangat "emosional". Terlebih lagi, gerakan itu juga mendapatkan apresiasi dari banyak tokoh publik termasuk Ratu Elizabeth II.
Ratu mengatakan Inggris sangat berterima kasih kepada orang-orang di garis depan untuk merespons virus Covid-19. Dalam sebuah pesan di Instagram, dia mengatakan, Inggris bersyukur atas keahlian dan komitmen para ilmuwan, praktisi medis, dan layanan darurat dan publik.
Sedangkan, keluarga Istana Kensington menunjukkan Pangeran George, Pangeran Charlotte, dan Pangeran Louis bertepuk tangan untuk berterima kasih kepada semua staf layanan kesehatan. Mereka menunjukkan penghormatan pada mereka yang bekerja tanpa lelah untuk membantu orang-orang terkena dampak Covid-19.
Pangeran Wales, Duchess of Cornwall, dan staf mereka semuanya secara terpisah bergabung dengan tepuk tangan di Birkhall di Skotlandia. Perdana Menteri Boris Johnson bergabung dengan Kanselir Rishi Sunak di 10 Downing Street melakukan hal sama.
Pada saat yang sama, ikon Inggris, termasuk Balai Kota Belfast, Stadion Principality di Cardiff, dan London Eye menyalakan lampu berwarna biru sebagai bagian dari penghormatan #lightitblue. Warna biru merujuk pada logo NHS yang menggunakan warna tersebut.
Peristiwa itu pun membanjiri media sosial, banyak orang membagikan momen bertepuk tangan yang dilakukan. Salah satunya aktris Michelle Collins membagikan video yang diambil dari luar rumahnya di London utara. Dia memperlihatkan orang-orang yang ambil bagian dalam "Clap for Carers".
"Kami mencintai NHS, tetap aman semuanya, hari emosional," tulis pemeran opera sabun Inggris "EastEnder" itu.