REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden China Xi Jinping menyatakan bahwa China dan Amerika Serikat (AS) harus bersatu memerangi pandemi Covid-19. Dalam pernyataan yang ia sebut dalam panggilan ke rekannya di AS, Jumat (27/3), hal itu bertujuan untuk mencegah dan menghentikan penyebaran virus asal Wuhan itu.
"Saya berharap bahwa AS akan mengambil tindakan substantif untuk meningkatkan hubungan China-AS dan kedua belah pihak dapat bekerja sama untuk memperkuat kerja sama dalam memerangi pandemi," katanya seperti dilansir Al Arabiya, Jumat (27/3).
Xi Jinping tak menyangkal bahwa kedua negara dalam beberapa pekan ini memang berselisih utamanya terkait pandemi tersebut. Namun demikian, pihaknya menyatakan pada Presiden AS Donald Trump bahwa China akan dan ingin terus berbagi semua informasi serta pengalaman memerangi virus pada AS.
Kedua pemimpin negara itu juga tampak ingin memberikan nada damai. Terutama ketika Trump dan Menteri Luar Negerinya, Mike Pompeo, membuat Beijing geram dengan berulang kali menyatakan "virus China" ketika membahas Covid-19 yang awalnya terdeteksi di Wuhan tersebut.
Membalas pernyataan yang menyinggung China itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri China pada awal bulan ini juga membalas dengan menyatakan bahwa militer AS juga disebut membawa virus ke Wuhan. Komunikasi dua pemimpin negara pada Jumat ini juga akan menyebut pembahasan AS yang mengambil alih posisi China sebagai negara dengan infeksi patogen terbesar di dunia. Jumlah infeksi di AS hingga kini dikatakan telah mencapai 82.400 orang.
Meski dua negara dikatakan memiliki nada berdamai, namun nyatanya hal tersebut belum sepenuhnya terjadi. Mengutip CCTV News, Xi juga menyebut bahwa hubungan China-AS saat ini juga berada pada titik kritis.
Kendati demikian kerja sama untuk melawan Covid-19 disebut juga menjadi satu-satunya pilihan tepat dan menguntungkan bagi kedua negara. Xi menegaskan beberapa provinsi, kota, dan perusahaan di China hingga kini juga telah menyediakan pasokan medis dan dukungan pada AS.