REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Badan PBB untuk Anak-anak (UNICEF) pada Kamis (26/3) mengimbau pihak bertikai di Libya agar menghentikan perang. Selanjutnya UNICEF meminta otoritas Libya berfokus dalam melawan penyebaran virus corona.
"Mengejutkan bahwa alih-alih menghormati seruan gencatan kemanusiaan, pihak yang bertikai lebih banyak bertempur di Tripoli. Selamatkan anak-anak dan keluarga kalian. Lawan musuh nyata bersama satu-satunya, Covid-19," kata Perwakilan Khusus UNICEF di Libya Abdel-Rahman Ghandour di Twitter.
Misi Pendukung PBB di Libya (UNSMIL) pada Rabu (25/3) mengatakan bahwa serangan dan aksi balasan di Libya terus menimbulkan penderitaan dan kematian warga sipil lebih lanjut.
"UNSMIL menyeru segera dilakukan deeskalasi, termasuk menghentikan permusuhan, demobilisasi pasukan dan menghentikan pengiriman senjata dan pasukan asing," bunyi pernyataan UNSMIL.
Militer yang berbasis di bagian timur melancarkan aksi militer selama setahun terakhir di ibu kota Tripoli dan sekitarnya, berupaya mengambil alih kota tersebut dan menggulingkan pemerintah saingan dukungan PBB.
Ribuan orang tewas dan mengalami luka akibat pertempuran. Sementara itu, lebih dari 150.000 orang melarikan diri dari perang.