REPUBLIKA.CO.ID, LONDON — Perdana Menteri Inggris Boris Johnson meminta warga Inggris mematuhi imbauan untuk tetap berada di rumah. Hal itu dia sampaikan sesaat setelah ia dinyatakan positif mengidap virus corona baru Covid-19, Jumat (27/3).
Dalam pesan video yang diunggah di akun Twitter pribadinya, Johnson menyampaikan bahwa dia memiliki gejala ringan yakni demam dan batuk secara terus menerus. Atas saran kepala medis, dia melakukan tes Covid-19 dan hasilnya positif.
“Jadi saya bekerja dari rumah. Saya mengasingkan diri. Dan itu sepenuhnya hal yang benar untuk dilakukan,” kata Johnson.
Namun dia menegaskan akan tetap memimipin upaya penanganan wabah Covid-19 di Inggris. Johnson mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam proses penanganan terutama staf Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS), kepolisian, guru, dan pekerja perawatan sosial.
Dia pun mengapresiasi 600 ribu warga Inggris yang telah mendaftar menjadi sukarelawan untuk membantu NHS menangani wabah Covid-19. “Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang bekerja menjaga negara kita melalui epidemi ini. Dan kita akan melewatinya,” ujar Johnson.
Cara untuk melewati epidemi, kata Johnson, adalah dengan menerapkan langkah-langkah yang telah umum dilakukan. “Semakin efektif kita semua mematuhi semua langkah itu, semakin cepat negara kita akan melalui epidemi ini dan semakin cepat kita bangkit kembali,” ucapnya.
“Jadi terima kasih kepada semua orang yang melakukan apa yang saya lakukan, bekerja dari rumah untuk menghentikan penyebaran virus dari rumah ke rumah. Itulah cara kita akan menang. Kita akan mengalahkannya dan kita akan mengalahkannya bersama-sama. Tetap di rumah, lindungi NHS, dan selamatkan nyawa,” kata Johnson.