REPUBLIKA.CO.ID,LONDON -- Perdana Menteri Inggris Boris Johnson telah dinyatakan positif terinfeksi virus korona jenis baru, atau Covid-19. Kini, dia sedang melakukan isolasi mandiri selama 14 hari di kediamannya di Downing Street.
Di tengah isolasi mandiri, Johnson menyempatkan diri untuk menulis surat bagi seluruh warga Inggris Dalam surat tersebut, Johnson mendesak semua warganya untuk tetap tinggal di rumah.
"Kami tahu segalanya akan menjadi lebih buruk sebelum menjadi lebih baik. Tetapi kami membuat persiapan yang tepat dan jika kita mengikuti aturan maka akan semakin sedikit nyawa yang hilang dan kehidupan kembali normal," ujar Johnson dari kediamannya.
Surat yang ditulis oleh Johnson akan dikirim ke 30 juta rumah tangga di seluruh Inggris, mulai minggu depan. Surat tersebut akan dikirim bersamaan dengan selebaran yang berisi saran pemerintah tentang mencuci tangan, aturan tentang meninggalkan rumah, panduan untuk mereka yang mengisolasi diri atau melindungi orang yang rentan, dan penjelasan gejala Covid-19.
Dalam suratnya, dia berterima kasih kepada semua pihak yang bekerja untuk Layanan Kesehatan Nasional (NHS), yang melayani kesehatan bagi seluruh warga Inggris. Beberapa waktu lalu, NHS memanggil kembali para dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memperkuat garda depan tenaga medis dalam menangani serta merawat pasien Covid-19.
"Sungguh sangat inspiratif melihat dokter dan perawat dalam memenuhi kebutuhan saat ini. Ribuan penisunan dokter dan perawat kembali ke NHS, serta ratusan ribu warga secara sukarela ikut membantu. Itulah sebabnya, pada saat darurat nasional ini saya mendesak Anda untuk tinggal di rumah," kata Johnson.
Inggris melaporkan 17.089 kasus Covid-19 dengan 1.019 kematian. Puncak pandemi virus korona di negara itu diperkirakan akan berlangsung dalam beberapa minggu mendatang.
Pemerintah Inggris telah meningkatkan upaya untuk mencegah penyebran Covid-19 dengan mewajibkan menjaga jarak. Selain itu pemerintah juga memerintahkan agar kafe, restoran, pub, dan pertokoan tutup.
Surat dan selebaran yang dikirim oleh Johnson adalah bagian dari kampanye informasi publik pemerintah tentang pandemi Covid-19. Kampanye ini diperkirakan menelan biaya 5,8 juta pound untuk biaya cetak dan distribusi.
Sebelumnya, dalam pesan video yang diunggah di akun Twitter pribadinya, Johnson menyampaikan bahwa dia memiliki gejala ringan yakni demam dan batuk secara terus menerus. Atas saran kepala medis, dia melakukan tes Covid-19 dan hasilnya positif. Meski menjalani isolasi, dia menegaskan akan tetap memimipin upaya penanganan wabah Covid-19 di Inggris.