REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres menyebut wabah virus corona baru Covid-19 sebagai krisis paling menantang yang dihadapi manusia sejak Perang Dunia II. Ia menyerukan masyarakat dunia bekerja sama menangani pandemi tersebut.
Guterres menilai pandemi Covid-19 telah mewakili tekanan terhadap semua orang di dunia. Selain itu, wabah pun memiliki dampak ekonomi yang akan memicu resesi parah dan belum pernah terjadi di masa silam.
“Kombinasi dari dua fakta dan risikonya yang berkontribusi pada ketidakstabilan yang meningkat, kerusuhan yang meningkat, dan konflik yang meningkat, membuat kami percaya bahwa ini memang krisis paling menantang yang kita hadapi sejak Perang Dunia II," kata Guterres pada Selasa (31/3), dikutip laman UN News.
Dia menyerukan respons yang lebih kuat dan efektif terhadap dampak pandemi. Hal itu hanya dapat dilakukan jika semua orang bersatu dan melupakan permainan politik. “Memahami bahwa manusialah yang dipertaruhkan,” ujarnya.
Menurut Organisasi Perburuhan Internasional (ILO), pandemi Covid-19 berpotensi menyebabkan 25 juta orang kehilangan pekerjaan. Sementara Amerika Serikat (AS) yang saat ini menjadi negara dengan kasus virus corona terbanyak di dunia, dapat kehilangan pendapatan antara 860 miliar hingga 3,4 triliun AS.
Wabah Covid-19 telah menjangkiti sedikitnya 195 negara. Saat ini terdapat lebih dari 838 ribu kasus virus corona baru di seluruh dunia. Korban meninggal telah melampaui 41 ribu jiwa.