Kamis 02 Apr 2020 18:48 WIB

Yunani Isolasi Kamp Pencari Suaka di Athena

Kamp Ritsona di Athena diisolasi setelah 20 pencari suaka positif Covid-19.

Pemerintah Yunani mengisolasi sebuah kamp pengungsi setelah 20 pencari suaka yang tinggal di sana positif terjangkit virus Covid-19 (Foto: ilustrasi pencari suaka)
Foto: Thoudy Badai
Pemerintah Yunani mengisolasi sebuah kamp pengungsi setelah 20 pencari suaka yang tinggal di sana positif terjangkit virus Covid-19 (Foto: ilustrasi pencari suaka)

REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA -- Pemerintah Yunani mengisolasi sebuah kamp pengungsi setelah 20 pencari suaka yang tinggal di sana positif terjangkit virus Covid-19. Hal ini berdasarkan hasil tes dari pemerintahan setempat.

Tes COVID-19 dilakukan di kamp bernama Ritsona tersebut, setelah pengungsi berusia 19 tahun yang baru melahirkan di sebuah rumah sakit di ibu kota Athena diketahui terpapar virus corona. Ini menjadi kasus pertama di antara ribuan para pencari suaka di Yunani.

Baca Juga

Sejauh ini, sebanyak 63 orang dari Ritsona telah menjalani tes itu, dan 20 orang yang dinyatakan positif COVID-19. Bahkan tidak ada satupun yang mengalami gejala penyakit tersebut.

Kini setelah diisolasi, seluruh pergerakan keluar masuk kamp Ritsona yang letaknya 75 kilometer sebelah timur laut Athena dan menampung hingga 2.500 pengungsi, dibatasi selama 14 hari ke depan. Polisi akan mengawasi penerapan peraturan ini.

Yunani pertama kali melaporkan kasus COVID-19 pada akhir Februari lalu. Kini jumlah kasus telah lebih dari 1.400 kasus infeksi dengan 50 pasien meninggal dunia.

Negara itu menjadi gerbang masuk menuju Eropa bagi para migran dan pencari suaka yang melarikan diri akibat perang dan kelaparan di wilayah Timur tengah dan sekitarnya. Tercatat satu juta orang telah melewati Yunani dalam kurun waktu 2015 hingga 2016.

Saat ini, sekitar 40.000 pencari suaka mesti rela tinggal di kamp-kamp pengungsi yang kelebihan muatan di area yang jauh dari kota, dengan kondisi yang oleh organisasi kemanusiaan disebut "mengerikan" sementara dipaparkan pemerintah Yunani sebagai "bom waktu".

sumber : Reuters/Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement