Sabtu 04 Apr 2020 02:02 WIB

Resolusi PBB Serukan Solidaritas Global untuk Lawan Covid-19

Resolusi PBB yang menyerukan solidaritas global merupakan yang pertama terkait Covid

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Logo PBB (ilustrasi)
Foto: VOA
Logo PBB (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan peningkatan solidaritas global dan kerja sama internasional dalam melawan pandemi virus corona jenis baru atau Covid-19. Seruan itu merupakan resolusi yang dicetuskan dalam Sidang Umum PBB dan disetujui dengan suara bulat oleh 193 anggota majelis.

Resolusi tersebut diinisiasi oleh Norwegia, Swiss, Singapura, Indonesia, Liechtenstein dan Ghana, serta disponsori oleh 188 negara. Itu adalah resolusi pertama PBB terkait pandemi Covid-19.

Baca Juga

Dalam resolusi itu menekankan perlunya memberikan bantuan kepada orang miskin, dan negara-negara yang paling terkena dampak virus corona. Selain itu, PBB juga menekankan efek buruk Covid-19 pada masyarakat, ekonomi, perjalanan global, dan perdagangan. Resolusi tersebut juga menyoroti perlunya menghormati hak asasi manusia dan menentang segala bentuk diskriminasi, rasisme, dan xenofobia dalam menanggapi virus corona.

Dilansir Anadolu Agency, resolusi tersebut diserukan setelah jumlah kasus Covid-19 yang dikonfirmasi telah mencapai satu juta secara global. Sebagian besar negara memberlakukan lockdown untuk mencegah penyebaran Covid-19. Bahkan, jumlah kematian akibat virus corona di luar China lebih besar.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan, pandemi virus corona adalah krisis yang paling menantang sejak Perang Dunia Kedua. Pekan lalu, Guterres telah menyerukan agar seluruh komunitas dunia bersatu melawan virus corona.

Lebih dari 1.002.000 orang telah didiagnosis terinfeksi Covid-19 di seluruh dunia. Dari angka itu, jumlah kematian telah melewati 51 ribu jiwa, sementara 208 ribu pasien berhasil sembuh.

Dilansir dari Aljazirah, total angka kematian di Spanyol sudah melewati angka 10 ribu orang pada Kamis (2/4) lalu. Negara tersebut melaporkan jumlah kematian tertinggi pada satu hari, yakni lebih dari seribu jiwa. Angka itu mengerek jumlah total kematian mencapai 10.096 orang di antara 110.238 kasus. Meski Spanyol mencatat jumlah kematian terbesar, Amerika Serikat masih menjadi negara dengan kasus corona terbanyak dengan laporan lebih dari 5.600 kasus kematian. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement