REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Kementerian Wilayah Malaysia bersama Yayasan Persahabatan Malaysia (Permai) menyumbang 1.000 paket beras lima kiloan dengan total lima ton kepada Majelis Perwakilan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Malaysia untuk diteruskan kepada Tenaga Kerja Indonesia (TKI) terdampak Covid-19.
Pemberian sumbangan tersebut diserahkan oleh Menteri Wilayah Malaysia Tan Sri Annuar Musa didampingi Direktur Eksekutif Yayasan Persahabatan Malaysia Afiq Amani Anuar kepada Ketua Majelis Perwakilan KNPI Malaysia Tengku Adnan di Kantor Enforcement Departement Pemerintah Kota Kuala Lumpur (DBKL), Jumat (4/3/2020).
Turut hadir pengurus Kongres India Muslim Malaysia (KIMMA) Wilayah Persekutuan dan pengurus MP KNPI Malaysia. Bantuan tersebut selanjutnya diserahkan ke sejumlah Ormas Indonesia di Malaysia yang berlangsung di Kedai Muslim Arraziq Jalan Putra Kuala Lumpur untuk diteruskan ke Tenaga Kerja Indonesia (TKI) terdampak Covid-19 pada sejumlah kawasan di Malaysia.
Pada kesempatan tersebut Menteri Wilayah Tan Sri Annuar Musa mengatakan pengurus KNPI Malaysia telah melakukan audiensi kepada dirinya. KNPI memberikan informasi kalau pelaksanaan Perintah Kawalan Pergerakan (PKP) (18/3) hingga (14/4) telah memberikan dampak kepada TKI yang selama ini ikut membangun Malaysia di berbagi sektor termasuk sektor konstruksi, pelayanan dan sebagainya.
"Persoalan ini kemudian kita bawa ke rapat, kemudian kita mengambil keputusan agar NGO (LSM) setempat dan komunitas-komunitas Indonesia untuk dibenarkan memberikan bantuan warga Indonesia dan warga-warga lain yang terdampak," katanya.
Dia mengatakan dirinya secara pribadi banyak mempunyai teman dan sahabat-sahabat dari Indonesia.
"Saya dulu pemimpinan Persatuan Persahabatan Malaysia - Indonesia, saya dan keluarga juga sedikit memberi sumbangan. InsyaAllah akan ada lagi setelah ini disampaikan ke KNPI untuk disampaikan ke saudara-saudara kita di rumah kongsi ataupun di mana-mana mereka berada," katanya.
Anuar Musa juga menyerukan kepada para TKI dan warga asing lainnya agar bekerja sama mematuhi PKP seperti juga dengan rakyat Malaysia yang lain.
"Kita berharap mereka semua dalam keadaan sehat tidak terkena penularan wabah ini. Juga kalau ada warga Indonesia atau warga lain yang mengalami simpton agar tampil untuk mendapatkan perawatan kesehatan. Tidak perlu bimbang barangkali ada yang punya masalah dengan Imigrasi tidak perlu dikhawatirkan," katanya.
Pada kesempatan tersebut Direktur Eksekutif Yayasan Persahabatan Malaysia Afiq Amani Anuar mengatakan pihaknya memberikan beras kepada KNPI untuk diberikan kepada TKI terdampak Covid-19.
"Kami melihat ini sebagai krisis global bukan hanya di Malaysia. Jadi adalah amat penting untuk kita sebagai warga satu dunia untuk membantu satu sama lain, Jadi mungkin selama ini fokus kita banyak yang membantu rakyat Malaysia. Bukan hanya bantuan tetapi warga dunia perlu bersatu. Saya harap LSM lain juga membantu kepada warga terdampak di Malaysia," katanya.
Sementara itu, Ketua MP KNPI Malaysia Tengku Adnan mengatakan sebelumnya pihaknya telah menghadap ke Menteri Wilayah dengan memberikan banyak aspirasi.
"Yang kami sampaikan ke beliau salah satunya adalah kami meminta perhatian agar masyarakat Indonesia yang berada di Kuala Lumpur dan sekitarnya bahkan seluruh Malaysia juga mendapatkan perhatian dari pemerintah Malaysia sehubungan dampak pelaksanaan PKP," katanya.
Dia berharap inisiatif ini bisa mempercepat kedatangan bantuan pemerintah Indonesia ke Malaysia dengan tidak memperpanjang waktu untuk mengatasi kesulitan bahan makanan. Apalagi para relawan sudah mendapatkan ribuan pengaduan untuk mendapatkan makanan.
Sejumlah organisasi dengan difasilitasi KBRI Kuala Lumpur telah menginisiasi penggalangan bantuan bagi WNI di Malaysia. Sejumlah organisasi tersebut adalah Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia, KNPI Malaysia, Ikatan Keluarga Madura, Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Malaysia, Muslim KL, Persatuan Masyarakat Jawa, Masyarakat Ekonomi Syariah, Peradaban Malaysia, Serantau, Lumajang Peduli, GP Anshor Malaysia, Migrant Rescue Team, dan organisasi masyarakat Melayu Aceh.