REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Dubai menghentikan layanan Metro dan Trem-nya pada Ahad (5/4) ini. Menurut pernyataan Roads and Transport Authority (RTA) di Emirat, layanan tersebut akan ditangguhkan hingga ada pemberitahuan lebih lanjut.
Berdasarkan keterangan, dari beberapa jalur Metro, jalur merah dan hijau disebutkan harus ditutup. Namun demikian, dilansir dari Al-Arabiya, Ahad (5/4), Dubai RTA juga mengumumkan, bahwa layanan bis publiknya akan gratis bagi individu yang diizinkan meninggalkan rumah mereka selama periode sterilisasi. Di mana, dalam waktu sterilisasi selama dua pekan itu, penumpang terkait bisa menggunakan kartu nol untuk penggunaannya.
Selain itu, katanya, kendaraan Taksi Dubai dan taksi waralaba juga akan menawarkan diskon 50 persen selama waktu tersebut pada penumpang tertentu. Lebih jauh, menurut surat edaran Serco, yang bertanggung jawab atas operasi dan pemeliharaan Dubai Metro, pengecer telah diberitahu bahwa mereka tidak akan memiliki akses ke toko mereka selama periode ini.
Hal tersebut nyatanya menyusul langkah lockdown di Dubai. Di mana, langkah tersebut dinilai sebagai bagian untuk memerangi pandemi Covid-19.
Terkait langkah tersebut, UEA juga menegaskan kembali komitmennya untuk melawan virus corona dengan Program Disinfeksi Nasional UEA. Upaya tersebut akan berlanjut dari jam 8 malam hingga 6 pagi, di seluruh emirat.
Dubai pada Sabtu kemarin juga mengumumkan perpanjangan program sterilisasi menjadi 24 jam efektif. Utamanya dari jam 8 malam.
Dalam 24 jam terakhir, UEA mencatat satu kematian baru. Sehingga menurut juru bicara Kementerian Kesehatan Dr. Farida al-Hosani total kematian akibat vurus asal Wuhan, China itu, menjadi 10.
Hingga kini dilaporkan ada 241 kasus infeksi tambahan. Alhasil, dipastikan kasus di UAE menjadi 1.505 dengan 125 pemulihan.