REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Toko roti di Makkah, Arab Saudi bekerja sepanjang waktu dalam mengamankan pasokan ke semua wilayah di kota dan pasar. Mereka mencoba menjamin agar persediaan cukup untuk masyarakat selama pemberlakuan aturan jam malam.
Pemerintah Saudi telah mengeluarkan kebijakan memperpanjang jam malam menjadi 24 jam di Makkah dan Madinah dari 2 April hingga pemberitahuan lebih lanjut. Penduduk di kedua kota diizinkan meninggalkan rumah hanya untuk keperluan penting, di antaranya untuk kebutuhan perawatan kesehatan atau medis dan persediaan makanan.
Toko roti kini berusaha memproduksi berbagai jenis roti dalam jumlah besar. Tidak sedikit yang menggunakan aplikasi seluler untuk menerima pesanan dan pengiriman ke rumah-rumah.
"Toko roti menyediakan roti dalam jumlah besar, sementara pemerintah kota memantau operasi mereka setiap hari," kata warga Makkah, Khalid Bakhsh, dikutip di Arab News, Ahad (5/4).
Khalid menyebut, para pekerja menggunakan penyanitasi tangan, memakai masker wajah, dan sarung tangan medis selama proses pembuatan roti. Mereka juga mematuhi semua persyaratan kesehatan yang diberlakukan oleh pemerintah kota.
Warga Makkah lainnya, Ali Harbi, mengatakan, sejumlah toko roti di kota itu memenuhi kebutuhan warga dan penduduk. Sebagian mengirimkan pesanan roti dan bahannya yang mereka terima melalui aplikasi seluler.
"Tepung tersedia dalam jumlah besar. Roti adalah produk yang penting dan sangat diperlukan bagi semua orang," ujar pemilik toko roti, Hussain Abdullah.
Hussain mengatakan, toko roti miliknya bekerja dengan kapasitas penuh sepanjang waktu. Dalam bekerja, para pembuat roti menuruti semua persyaratan kesehatan.
Pada 17 Maret, tim inspeksi Kementerian Perdagangan memeriksa kembali jumlah barang di lebih dari 3.500 supermarket di seluruh negeri. Pemerintah Kotamadya Makkah juga memantau semua toko roti setiap hari untuk memastikan mereka mematuhi semua persyaratan kesehatan.
Selain itu, mereka juga mendesak semua warga untuk tidak berkumpul di depan toko roti. Ini dilakukan untuk mencegah penyebaran wabah Covid-19.