REPUBLIKA.CO.ID, VIENNA -- Angka kasus infeksi virus corona di Austria masih terus bertambah hingga 11.897. Tapi negara Alpen itu melaporkan lebih banyak pasien sembuh dibandingkan kasus baru dan menurunnya jumlah pasien yang dirawat di unit gawat darurat.
Kementerian Kesehatan Austria mengatakan sejak Sabtu (4/4) pagi hingga jumlah kasus baru bertambah 270 sementara jumlah pasien yang sembuh naik menjadi 491. Menurut Kementerian Kesehatan, dalam beberapa hari terakhir jumlah kasus baru di Austria menurun secara signifikan.
"Angka-angka ini memberikan harapan. Tapi sekarang kami harus tetap konsisten dan tidak menyerah. Karena itu saya memohon, tidak ada perayaan dan liburan paskah pribadi," kata Menteri Kesehatan Austria Rudolf Anschober, Ahad (5/4).
Sejauh ini Austria sudah melaporkan 204 kasus kematian virus yang kini dikenal sebagai Covid-19. Kanselir Austria Sebastian Kurz mengisyaratkan ia akan menyampaikan peta jalan krisis Covid-19 di negaranya.
Ia akan menyampaikan sampai kapan, dengan cara apa, dan dalam kondisi seperti apa pembatasan untuk menahan laju penyebaran Covid-19. Sejak 16 Maret Austria sudah memberlakukan berbagai larangan dan pembatasan sosial. "Jika kami semua tetap disiplin selama pekan Paskah, saya yakin perlahan-lahan dan dengan hati-hati setelah paskah kami dapat kembali normal," kata Kurz kepada surat kabar Kleine Zeitung.
Austria menutup hampir semua toko, sekolah, kampus, bioskop, dan museum. Pemerintah Austria juga sudah meminta masyarakat bekerja di rumah dan tidak keluar rumah bila keperluannya tidak penting.
Mulai Senin (6/6) semua orang datang berbelanja wajib mengenakan masker. Kurz sudah mengatakan ia ingin masyarakat juga mengenakan masker di publik dan memperluas jangkauan pemeriksaan Covid-19. Ia meminta masyarakat untuk menggunakan aplikasi penelusuran yang dibangun oleh Palang Merah. Aplikasi itu dapat membantu melacak orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien virus corona.