Senin 06 Apr 2020 14:10 WIB

Hutan Dekat Chernobyl Terbakar

Hutan di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl terbakar

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Hutan di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl terbakar. Ilustrasi.
Foto: Youtube
Hutan di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl terbakar. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, MINSK -- Petugas pemadam kebakaran Ukraina bekerja keras berusaha memadamkan dua kebakaran hutan di daerah sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl, Ahad (5/4) malam. Wilayah itu terkenal ketika evakuasi besar-besaran karena kontaminasi radioaktif setelah ledakan tahun 1986.

Layanan Darurat Ukraina mengatakan salah satu kebakaran yang meliputi sekitar lima hektare telah dibatasi dan kebakaran lainnya terjadi sekitar 20 hektare area lahan. Api tidak tampak membesar dan tidak ada peningkatan radiasi di udara yang terdeteksi oleh lembaga ini.

Baca Juga

Aakn tetapi layanan tersebut mengatakan peningkatan radiasi di beberapa daerah telah menyebabkan kesulitan dalam memadamkan api. Meski begitu, orang yang tinggal di dekatnya tidak dalam bahaya.

Sebelumnya, kepala layanan inspeksi ekologi negara Yehor Firsov mengatakan kebakaran telah menyebar hingga sekitar 100 hektare. Dia menyatakan tingkat radiasi pada api jauh lebih tinggi dari biasanya. Namun, layanan darurat menyebut tingkat radiasi di ibuk ota Kyiv, sekitar 100 kilometer selatan, berada dalam batas normal.

"Ada berita buruk, radiasi di atas normal di pusat kebakaran," kata Firsov mengatakan di Facebook pada Ahad.

Dikutip //The Guardian//, Kiev telah mengerahkan dua pesawat, sebuah helikopter, dan sekitar 100 petugas pemadam kebakaran untuk melawan api.

Kebakaran berada dalam Zona Pengecualian Chernobyl yang didirikan setelah bencana tahun 1986. Ketika itu radioaktif dari ledakan reaktor keempat terdeteksi di sebagian besar Eropa. Zona ini sebagian besar tidak berpenghuni, meskipun sekitar 200 orang tetap bertahan, meskipun sudah diperintah untuk pergi.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement