REPUBLIKA.CO.ID, LONDON — Kondisi Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memburuk dan harus menjalani perawatan di ruang intensif pada Senin (6/4). Dia diketahui positif mengidap virus corona baru Covid-19.
“Sepanjang siang ini, kondisi Perdana Menteri telah memburuk, dan atas saran tim medisnya, dia telah dipindahkan ke unit perawatan intensif di rumah sakit,” kata juru bicara Boris Johnson dalam keterangannya.
Johnson telah meminta Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab untuk mewakilinya jika diperlukan. Pada Ahad (5/4) malam, Johnson dibawa ke St Thomas Hospital di London.
Hal tersebut dilakukan setelah gejala Covid-19 yang diidapnya tak kunjung membaik. Dia dinyatakan positif terinfeksi virus corona pada 26 Maret. Sejak saat itu Johnson menjalani isolasi diri.
Kendati demikian, Johnson tak melepaskan jabatan atau melimpahkan tugasnya kepada jajaran menterinya. Dia tetap memimpin upaya penanganan wabah Covid-19 di Inggris.
Hingga berita ini ditulis, Inggris, termasuk Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara, memiliki total 52.274 kasus Covid-19. Jumlah kematian akibat virus telah mencapai 5.373 jiwa.