Rabu 08 Apr 2020 14:47 WIB

Uni Eropa Gagal Sepakati Bantuan Ekonomi

Dalam rapat yang berlangsung 16 jam, Uni Eropa tak menemui kata sepakat

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Dalam rapat yang berlangsung 16 jam, Uni Eropa tak menemui kata sepakat soal bantuan ekonomi. Ilustrasi.
Foto: EPA/Patrick Seeger
Dalam rapat yang berlangsung 16 jam, Uni Eropa tak menemui kata sepakat soal bantuan ekonomi. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Menteri ekonomi negara-negara Eropa gagal menyepakati bantuan ekonomi dampak pandemi virus corona dalam rapat yang berlangsung semalaman. Pada Rabu (7/4) malam pemimpin rapat pun memutuskan untuk menangguhkan pertemuan tersebut hingga Kamis (8/4).

Salah satu sumber diplomatik dan pemerintah mengatakan perselisihan antara Italia dan Belanda menunda proses bantuan ekonomi senilai setengah triliun Euro. Mereka berdebat mengenai kondisi apa yang harus dikaitkan terhadap zona kredit Euro.

Baca Juga

"Setelah rapat selama 16 jam kami hampir mencapai kesepakatan tapi belum meraihnya. Saya menangguhkan rapat Eurogroup dan akan melanjutkannya besok," kata pemimpin rapat Menteri Keuangan Portugal Mario Centeno, Kamis (8/4).

Para menteri keuangan dan ekonomi itu mulai rapat pada Selasa (6/4) pukul 14.30 waktu setempat. Rapat yang berlanjut hingga malam itu sempat dihentikan beberapa kali.

Di sela-sela istirahat terjadi beberapa negosiasi bilateral. Negara-negara Eropa mencoba menyepakati paket bantuan yang akan diberikan kepada pemerintah, perusahaan, dan individu yang terkena dampak virus Corona.

Mereka berharap dapat menyepakati program senilai setengah triliun Euro. Dana tersebut akan digunakan untuk meredam keterpurukan dan memulihkan perekonomian Eropa yang jatuh karena pandemi virus corona.

Uni Eropa juga berharap rapat ini memperlihatkan sejauh mana perpecahan di antara mereka mengganggu upaya blok tersebut mengatasi wabah virus corona. Tapi rapat ini justru menyingkap kembali perpecahan di Eropa.

"Italia ingin mutualisasi utang sebagai instrumen pemulihan di analisis kembali di masa mendatang, Belanda mengatakan 'tidak'," kata salah satu sumber. 

Gagasan penerbitan surat utang bersama untuk membiayai penanganan krisis bagi negara-negara yang paling terdampak seperti Spanyol dan Italia menjadi isu perdebatan. Mengingat krisis ekonomi satu dekade yang lalu, Jerman dan Belanda menentang keras gagasan itu.

Jika mereka berhasil meraih kesepatan maka bantuan yang didanai oleh Uni Eropa dan pemerintah nasional ini dapat menjadi program bantuan fiskal terbesar di dunia. Mengalahkan bantuan ekonomi Amerika Serikat.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement