Jumat 10 Apr 2020 22:53 WIB

Cegah Corona, Australia akan Pulangkan Dubesnya dari Jakarta

Misi luar negeri Australia di Indonesia diperkecil dalam beberapa pekan terakhir.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Muhammad Hafil
Cegah Corona, Australia akan Pulangkan Dubesnya dari Jakarta. Foto: Gary Quinlan, Duta Besar Australia untuk Indonesia
Foto: Kedubes Australia
Cegah Corona, Australia akan Pulangkan Dubesnya dari Jakarta. Foto: Gary Quinlan, Duta Besar Australia untuk Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Duta Besar (Dubes) Australia untuk Indonesia Gary Quinlan akan dipulangkan oleh Pemerintah Australia dari Jakarta dalam langkah antisipasi penularan Covid-19 di Indonesia. Pemerintah Australia khawatir tentang kemampuan Indonesia dalam mengatasi pandemi ini.

Dalam sebuah pernyataan Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT), Gary (69 tahun) telah diperintahkan pulang sebagai tindakan pencegahan penularan Covid-19 di Indonesia, terlebih di Jakarta. Gary sudah lebih dari dua tahun berada di Jakarta.

Baca Juga

"Kedutaan dan konsulat Australia di Indonesia memiliki sumber daya untuk terus melayani kepentingan Australia, termasuk dengan memberikan dukungan konsuler kepada warga Australia pada saat yang penuh tantangan ini," demikian pernyataan DFAT dikutip The Australian, Jumat (10/4).

Dia akan meninggalkan Jakarta pekan ini, namun akan terus melayani sebagai duta besar dari Canberra. Sementara wakilnya Allaster Cox akan tetap berada di Jakarta.

Keputusan itu diambil lebih dari enam minggu setelah kedutaan memberlakukan aturan bekerja dari rumah untuk melindungi diri dari penyebaran penyakit Covid-19 dan mulai mengirim stafnya kembali ke Australia.

Misi luar negeri Australia di Indonesia diperkecil dalam beberapa pekan terakhir. Pemerintahnya juga memerintahkan setengah stafnya, keluarga dan sebagian kontraktor untuk kembali Australia. Konsulat di Surabaya, Makassar dan Bali juga sekarang dijalankan dengan sejumlah kecil staf penting.

Quinlan, seorang diplomat karir yang sebelumnya pernah bertugas di Singapura dan PBB, telah mengeluarkan seruan yang semakin mendesak kepada warga Australia yang masih berada di Indonesia untuk meninggalkan negara itu selagi masih bisa. "Pikirkan tentang kesehatanmu dan keluargamu. Perawatan medis kritis di Indonesia jauh di bawah standar Australia," ujarnya baru-baru ini.

"Pemerintah Australia tidak dapat menjamin Anda akses ke layanan medis atau jalan keluar yang aman jika situasi di Indonesia semakin buruk," ujarnya menambahkan.

Meskipun mengajukan banding, sekitar 7.000 penduduk tetap Australia diyakini masih berada di Indonesia dan sebanyak 3.000 wisatawan. Sudah satu warga negara Australia diyakini telah meninggal di rumah sakit Jakarta dari karena Covid-19.

Sementara, warga Australia lain, yang baru-baru ini dirawat karena virus di salah satu rumah sakit swasta terbaik di Jakarta, mengatakan kepada The Weekend Australia bahwa ia melihat dokter dan perawat unit perawatan intensif tanpa pakaian pelindung, dan pasien yang belum teruji sekarat karena gagal napas.

Melansir worldometers, hingga kini, Indonesia memiliki kasus infeksi positif Covid-19 sebanyak 3.293, dan 280 kematian. Sementara Australia memiliki 6.152 kasus infeksi positif Covid-19, dan 53 kematian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement