REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Pihak berwenang Belanda mengumumkan jumlah kasus infeksi virus corona pada Jumat (10/4) bertambah 1.335 kasus. Dengan demikian total kasus infeksi di Negeri Kincir Angin itu menjadi 23.097 kasus.
Institut Kesehatan Publik Belanda (RIVM) juga mengumumkan sebanyak 115 kasus kematian. Maka jumlah kasus kematian di Belanda menjadi 2.511.
Badan Stasistik Belanda (CBS) juga melaporkan jumlah kematian pada awal April tahun ini lebih banyak dua ribu kasus dibandingkan biasanya. CBS mengumumkan sejak 1 sampai 5 April ini sudah ada 5.100 kematian.
Angka tersebut jauh lebih banyak dibandingkan pekan yang sama tahun lalu dan awal tahun 2020 yang sebanyak 3.200 kematian. Belanda baru melaporkan kasus virus corona pada akhir Februari.
Angka yang diumumkan CBS menjadi pelengkap data yang disajikan RIVM, lembaga yang menghitung dan mengumumkan kasus infeksi corona. Pada awal April ini RIVM mengumumkan 881 pasien virus corona meninggal dunia.
Belanda tidak seperti negara-negara lain di seluruh dunia yang mulai memberlakukan karantina wilayah. Belanda adalah satu dari segelintir negara yang merangkul gagasan kekebalan kelompok atau herd immunity.
Pada pekan lalu BBC melaporkan pemerintah Belanda menerapkan 'karantina wilayah cerdas' atau 'karantina yang ditargetkan'. Mereka ingin melindungi aspek sosial, ekonomi, dan psikologi dari dampak karantina wilayah.