Senin 13 Apr 2020 00:20 WIB

Bangladesh Siapkan 1,7 Miliar Dolar AS Bantu Petani

Bangladesh juga memperpanjang lockdown hingga 25 April.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nora Azizah
Bangladesh memberikan bantuan senilai 1,7 miliar dolar AS untuk membantu para petani di tengah pandemi virus Covid-19 (Foto: ilustrasi Covid-19)
Foto: AP Photo/Manish Swarup
Bangladesh memberikan bantuan senilai 1,7 miliar dolar AS untuk membantu para petani di tengah pandemi virus Covid-19 (Foto: ilustrasi Covid-19)

REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Bangladesh memberikan bantuan senilai 1,7 miliar dolar AS untuk membantu para petani di tengah pandemi virus Covid-19. Bangladesh telah memperpanjang lockdown mulai 11-25 April sehingga dapat berdampak bagi ratusan ribu petani beras, ikan, susu, unggas, dan petani sayur.

Perdana Menteri Sheikh Hasina mengatakan, pake bantuan tersebut mencakup 590 juta dolar AS untuk pinjaman pertanian dan 1,1 miliar dolar AS untuk subsidi pupuk. Bantuan ini bertujuan untuk membantu para petani yang harus menjual produk mereka selama lockdown berlangsung.

Baca Juga

"Kami ingin memastikan bahwa sektor pertanian kami melanjutkan produksi yang lancar," ujar Hasina.

Jumlah kasus virus korona di wilayah Asia Selatan pada Ahad (12/4) mencapai 14.500, dengan kasus tertinggi berada di India yakni 8.356 dan 273 kematian. Pusat ekonomi India, Mumbai menjadi episentrum penyebaran virus korona dengan 1.250 kasus.

Perdana Menteri India, Narendra Modi berencana untuk memperpanjang lockdown menjadi 21 hari. Seorang kepala menteri negara bagian yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, rencana itu masih dalam diskusi dengan pejabat tinggi lainnya dan belum diumumkan oleh pemerintah federal. Namun sejumlah negara bagian seperti Maharashtra telah mengambil keputusan secara mandiri untuk memperpanjang lockdown.

Sementara itu, pihak berwenang Pakistan menyatakan kekhawatiran atas peningkatan kasus virus korona yang cukup tajam di Karachi. Pemerintah Karachi telah memutuskan untuk melakukan lockdown di 11 wilayah yang padat penduduk.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement