REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN – Pemerintah Iran melalui Wakil Direktur Layanan Kota Teheran, Mojtaba Yazdani, menyatakan pihaknya telah menyiapkan 10 ribu pemakaman. Pemakaman tersebut disiapkan untuk korban meninggal akibat pandemi Covid-19.
Dilansir Alarabiya, Senin (13/4), pihak berwenang juga disebut telah mengalokasikan satu bagian baru di Pemakaman Behesht-e Zahra di Teheran. Pemakaman terbesar di negara tersebut akan dialokasikan untuk korban Covid-19.
Meski Yazdani menyebut telah menyiapkan ribuan makam di Ibu Kota. Namun, ia tak menyebut berapa jumlah korban meninggal Covid-19 di Teheran. Mendukung data tersebut, Kementerian Kesehatan Iran mengganti laporan kematian khusus Covid-19 untuk seluruh wilayah di negaranya dan bukan per wilayah.
Pihak kementerian juga menyatakan korban meninggal akibat wabah itu bisa melonjak ke angka 30 ribu pada awal Mei jika peraturan jarak sosial dilonggarkan. Menyangkut bisnis, pemerintah menyatakan akan membuka kembali arus ekonomi di negara itu secepatnya.
Bahkan, Presiden Hassan Rouhani mengatakan, pelaksanaan bisnis akan mulai dibuka di Teheran pada 18 April setelah kegiatan ekonomi berisiko rendah dimungkinkan untuk dilanjutkan. Sementara itu, untuk kantor pemerintahan, Iran membukanya kembali pada Sabtu pekan ini, terutama setelah lockdown singkat di negara itu diklaim telah membantu mengatasi Covid-19.
Dilansir Worldometer, pada Senin (13/4) ada 71.686 kasus positif Covid-19 di Iran. Sebanyak 4.744 di antaranya dinyatakan meninggal dan 43.849 dinyatakan sembuh.