REPUBLIKA.CO.ID, SACRAMENTO — Virus corona jenis baru (SARS-CoV-2) yang menyebabkan penyakit Covid-19 diperkirakan telah menyebar di Kalifornia, Amerika Serikat (AS) sejak awal Desember 2019. Itu artinya, virus tersebut sudah ada jauh sebelum Negeri Paman Sam pertama kali mengonfirmasi kasus di Ibu Kota Washington.
“Virus ini bergerak bebas di komunitas kami dan mungkin sudah ada di sini selama beberapa waktu,” ujar Jeff Smith, seorang dokter dan kepala eksekutif pemerintah di wilayah Santa Clara, seperti dikutip Fox News, Selasa (14/4).
Smith mengatakan, berdasarkan data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), departemen kesehatan setempat, dan setelahnya, kemungkinan virus corona jenis baru mungkin telah beredar di Bay Area jauh lebih lama dari yang diduga. Virus ini diperkirakan muncul sejak Desember 2019.
Smith menjelaskan bahwa sepertinya virus SARS-CoV-2 tidak dikenali saat itu, karena di saat bersamaan AS juga sedang mengalami musim flu yang parah. Covid-19 memiliki gejala yang sangat mirip dengan flu, terlebih dalam kasus-kasus yang ringan.
“Gejalanya sangat mirip flu. Jika Anda memiliki kasus Covid-19 yang ringan, Anda tidak akan benar-benar menyadarinya, bahkan mungkin tidak akan pergi ke dokter, serta dokter juga mungkin mengira itu adalah flu,” jelas Smith.
Bay Area atau wilayah teluk Kalifornia tercatat tidak pernah melaporkan kasus Covid-19 hingga 27 Februari. Sebagian besar kasus positif infeksi setelahnya di daerah itu diketahui mengarah pada transmisi atau penyebaran secara lokal.
"Itu berarti virus sudah ada di masyarakat bukan, seperti yang diduga oleh CDC, yaitu hanya ada di China dan disebarkan dari kontak dengan orang-orang yang melakukan perjalanan dari negara itu,” kata Smith.