Rabu 15 Apr 2020 19:52 WIB

Masyarakat Korea Selatan Pakai Masker ke TPS

Korea Selatan jadi negara pertama yang menggelar Pemilu di tengah pandemik Covid-19.

Pekerja menyemprotkan cairan desinfektan sebagai upaya pencegahan coronavirus di tempat pemungutan suara di Seoul, Korea Selatan, Selasa (14/4). Korea Selatan akan mengadakan pemilihan umum pada 15 April 2020.
Foto: AP Photo/Lee Jin-man
Pekerja menyemprotkan cairan desinfektan sebagai upaya pencegahan coronavirus di tempat pemungutan suara di Seoul, Korea Selatan, Selasa (14/4). Korea Selatan akan mengadakan pemilihan umum pada 15 April 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Masyarakat Korea Selatan mulai mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) untuk pemilihan umum (pemilu) anggota parlemen pada Rabu (15/4). Warga tampak mengenakan masker dan sarung tangan plastik sebagai langkah pencegahan di tengah wabah virus Covid-19.

Sekitar 14.000 tempat pemungutan suara di seluruh wilayah negara itu buka mulai pukul enam pagi waktu setempat. Tempat pemungutan suara telah disemprot disinfektan terlebih dahulu.

Baca Juga

Selain mengenakan masker, para pemilih juga harus dicek suhu tubuh ketika sampai di lokasi. Siapa saja yang suhunya di atas 37,5 derajat Celsius akan diarahkan ke bilik khusus.

Semua pemilih diharuskan menggunakan cairan pembersih tangan dan menggunakan sarung tangan plastik ketika memilih di bilik suara. Kemudian, menjaga jarak sejauh satu meter dengan orang lain.

Secara global, Korea Selatan adalah negara pertama yang menggelar pemilu umum nasional dalam masa pandemi COVID-19. Korea Selatan tetap melakukan ini ketika banyak negara memutuskan untuk menundanya.

"Saya sempat merasa was-was bahwa pemilihan ini tidak ditunda, namun saya datang sendiri ke sini dan merasa ada baiknya kita melakukannya sesuai jadwal karena orang-orang jadi lebih memperhatikan dan melakukan pembatasan jarak dengan ketat," kata salah satu pemilih, Choi Sun-hwa.

Di antara para pemilih itu, 2.800 orang merupakan pasien COVID-19 yang diizinkan memilih melalui surat elektronik dan bilik suara khusus untuk pemungutan suara lebih dulu. Sementara itu, lebih dari 13.000 orang yang tengah menjalani karantina mandiri telah mendaftar menjadi pemilih.

sumber : Reuters/Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement