Rabu 15 Apr 2020 21:59 WIB

CDC Tegaskan Tetap Bekerja Sama dengan WHO

Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC) tetap kerja sama dengan WHO

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Pegawai rumah sakit dan pegawai layanan pemakaman memindahkan jenazah dari kamar mayat sementara di luar Pusat Rumah Sakit Brooklyn di Brooklyn, New York, AS, Rabu (8/4). Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC) pastikan tetap bekerja sama dengan WHO. Ilustrasi.
Foto: EPA-EFE/Alba Vigaray
Pegawai rumah sakit dan pegawai layanan pemakaman memindahkan jenazah dari kamar mayat sementara di luar Pusat Rumah Sakit Brooklyn di Brooklyn, New York, AS, Rabu (8/4). Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC) pastikan tetap bekerja sama dengan WHO. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Direktur Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC) Robert Redfield mengatakan lembaganya memiliki hubungan yang sangat produktif dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Pernyataan itu muncul setelah Presiden Donald Trump memotong pendanaan untuk badan PBB atas krisis virus corona.

"CDC dan WHO telah memiliki sejarah panjang bekerja bersama dalam berbagai wabah di seluruh dunia seperti yang terus kita lakukan dalam wabah ini," kata Redfield dalam wawancara dengan ABC Good Morning America.

Baca Juga

Redfield menyatakan hubungan kedua badan kesehatan ini sangat produktif dalam menangani kebutuhan kesehatan masyarakat. Kondisi itu ditegaskan akan terus berjalan. "Kami memiliki hubungan kesehatan masyarakat yang sangat produktif. Kami terus-menerus memiliki itu," ujar Redfield.

Trump sebelumnya telah menyatakan akan memutus aliran dana untuk WHO. Dia menyatakan, badan PBB tersebut telah mempromosikan disinformasi tentang virus yang kemungkinan menyebabkan wabah yang lebih luas daripada yang seharusnya terjadi.

Presiden AS ini menuduh WHO gagal untuk menyelidiki laporan yang dapat dipercaya dari sumber-sumber di kota Wuhan, China. "WHO gagal dalam tugas dasar ini dan harus bertanggung jawab," kata Trump pada konferensi pers Gedung Putih, Selasa (14/4).

AS adalah pendonor terbesar bagi WHO dibandingkan dengan negara lain. Washington menyumbang lebih dari 400 juta dolar AS tahun 2019, sekitar 15 persen dari anggaran yang ada.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement