REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Pemerintah Swiss mulai 27 April akan secara bertahap melonggarkan berbagai pembatasan, yang sebelumnya diberlakukan untuk mengekang penyebaran virus corona baru.
Layanan dokter, salon potong rambut, tempat pijat dan salon kecantikan adalah sektor-sektor bisnis pertama yang akan diberi izin untuk kembali beroperasi, kata pemerintah, Kamis. Izin serupa akan dikeluarkan bagi sekolah-sekolah, toko dan pasar mulai 11 Mei, pemerintah menambahkan.
Pada tahap ketiga, izin untuk buka kembali akan diberikan pada sekolah menengah, sekolah kejuruan dan universitas mulai 8 Juni. Pemerintah juga berencana melonggarkan larangan pertemuan lebih dari lima orang. Keterangan rinci soal tahap itu akan diumumkan pada akhir Mei.
"Peralihan dari satu tahap ke tahap berikutnya akan berlangsung kalau tidak ada lagi peningkatan kasus Covid-19 secara signifikan," kata pemerintah.
Swiss sudah satu bulan menutup sekolah, toko penjual barang tidak terlalu penting serta tempat usaha sebagai upaya untuk menghentikan penyebaran epidemi itu. Pemerintah negara itu juga telah menyalurkan dana miliaran berupa bantuan keuangan bagi para pengusaha serta melonggarkan aturan keadaan bangkrut, agar perusahaan-perusahaan tidak terpuruk.
Direktur regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Kamis mengatakan Eropa harus bergerak secara sangat hati-hati saat mempertimbangkan untuk melonggarkan karantina wilayah. Di Swiss, Covid-19 sejauh ini telah mengakibatkan 973 orang meninggal kendati jumlah orang yang dinyatakan positif mengidap virus itu sudah menurun dalam beberapa hari terakhir ini.
Negara tetangga Swiss, Austria, sudah mengumumkan mencabut sebagian karantina wilayah. Sementara, Jerman juga mengumumkan beberapa langkah kecil untuk melonggarkan pembatasan.