REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak Buah Kapal (ABK) berwarga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di kapal-kapal pesiar di luar negeri telah kembali ke Indonesia. Kepulangan mereka terkait dampak pengurangan operasional perjalanan kapal karena pandemi Covid-19 yang melanda dunia.
"Per hari ini, Jumat (17/4) total ABK WNI yang kembali adalah 10.009, di antaranya kembali melalui Bali baik melalui jalur udara, jalur laut, dan darat," ujar Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi pada konferensi pers virtual, Jumat.
Berdasarkan data kementerian luar negeri RI, terdapat 16.863 ABK WNI yang bekerja di 116 kapal pesiar yang tersebar di berbagai negara. Mereka bernaung dari 10 operator perusahaan dunia.
Wabah pandemi Covid-19 telah mempengaruhi kehidupan di berbagai sektor termasuk pada operasi kapal pesiar di seluruh dunia. Pandemi itu memaksa perusahaan pemilik kapal untuk menghentikan pelayaran mereka, dan mengembalikan awak kapal ke negara asal masing-masing pekerja, termasuk juga ke Indonesia.
Namun demikian, tidak seluruh ABK kembali ke Tanah Air. Beberapa di antaranya ada yang memilih untuk tetap bekerja di atas kapal.
Kemenlu telah melakukan koordinasi bersama perwakilan RI di negara-negara terkait dan dengan otoritas perusahaan pemilik kapal, serta agen tenaga kerja sebelum memulangkan para WNI yang bekerja di kapal pesiar ke Indonesia. Proses tersebut untuk memastikan bahwa para ABK dalam keadaan sehat walafiat sebelum memasuki kampung halaman.
"Mereka yang kembali ke tanah air telah mengikuti protokol kesehatan ketat. Mereka mengikuti karantina 14 hari sebelum pulang ke tempat masing-masing," ujar Retno. Menurutnya, karantina dilakukan selain untuk kebaikan para ABK WNI, juga bermanfaat untuk keluarga, dan masyarakat sekitar guna mencegah virus.
Dalam kesempatan ini, Menlu juga berterima kasih kepada Gubernur Bali dan seluruh satuan tugas (satgas) Covid-19 atas koordinasi yang baik selama ini. "Saya juga secara khusus mengucapkan terima kasih kepada semua pihak karena koordinasi yang baik selama masa pandemi ini," ujarnya.