REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kondisi karantina wilayah yang diterapkan di ibu kota Rusia, Moskow, membuat penipuan surat izin keluar bermunculan. Mereka menawarkan surat palsu yang dapat digunakan untuk mengelabui petugas keamanan ketika akan berpergian.

Penipuan ini mengikuti peraturan izin perjalanan yang dirancang untuk membantu polisi menahan warga tetap berada di rumah. Mereka hanya diperbolehkan keluar untuk membeli makanan, mendapatkan perawatan medis yang mendesak, membawa anjing, atau pergi bekerja jika benar-benar diperlukan.

Bagi warga yang berpergian tanpa surat izin, polisi dapat mendenda dan menyita kendaraan. Mereka harus memiliki dokumen yang berisikan kode bernomor atau barcode QR yang dapat dibaca mesin petugas.

Tapi sejak beberapa hari lalu, warga yang bepergian menggunakan transportasi harus menunjukkan izin untuk menunjukan keperluan perjalanan. Kondisi ini dimanfaatkan oleh penipu daring. Para penipu menjual sertifikat dokter palsu atau pekerjaan yang diperbolehkan untuk membantu orang membuat surat izin.

Perusahaan cybersecurity IB Grup Rusia menyatakan telah mengidentifikasi sejumlah vendor yang menawarkan dokumen palsu pada layanan perpesanan Telegram. Mereka menjual kartu izin digital palsu bisa berpegian di sekitar Moskow dengan harga 5.500 rubel.

Kantor wali kota Moskow menyebut dokumen palsu itu ilegal dan bagian dari tipu muslihat penipuan untuk menarik uang ke warga. Padahal, pengajuan izin perjalanan digital kota Moskow tidak dikenai biaya sama sekali.

Ikuti Whatsapp Channel Republika