Sabtu 18 Apr 2020 10:29 WIB

PM Jepang Dukung WHO Tangani Pademi Covid-19

PM Jepang Shinzo Abe menyatakan dukungannya untuk WHO.

Sejumlah orang menonton layar tv yang menampilkan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe saat berbicara di kediaman resmi perdana menteri di Osaka, Jepang, Senin (6/4). Shinzo Abe mengatakan bahwa ia akan mendeklarasikan keadaan darurat untuk Tokyo dan enam prefektur lainnya secepatnya pada Selasa (7/4)
Foto: Kyodo News via AP
Sejumlah orang menonton layar tv yang menampilkan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe saat berbicara di kediaman resmi perdana menteri di Osaka, Jepang, Senin (6/4). Shinzo Abe mengatakan bahwa ia akan mendeklarasikan keadaan darurat untuk Tokyo dan enam prefektur lainnya secepatnya pada Selasa (7/4)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menyatakan dukungannya terhadap Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam upaya penanganan Covid-19.  "Hanya WHO yang bisa menjalankan tugas sebagai lembaga internasional untuk menangani pandemi itu," katanya dalam konferensi pers, Kamis (16/4).

Abe mengajak pemimpin-pemimpin negara-negara G7 untuk memberikan dukungan kepada WHO dalam upaya penanganan penyakit yang berdampak global ini. Pendapat Abe ini tentu berbeda dengan sekutunya Presiden AS, Donald Trump. Sikap Trump malah memilih untuk menghentikan pendanaan untuk WHO.

Trump menilai badan PBB itu salah kelola dalam menangani krisis COVID-19. WHO juga disebut tidak berbuat lebih banyak untuk menekan China agar bersikap transparan menyangkut bagaimana virus COVID-19 muncul pertama kali.

Serangan Trump itu, di tengah pandemi, mengundang kecaman dari beberapa negara Kelompok Tujuh tapi mendapat dukungan dari sekutu-sekutunya di kalangan Partai Republik di dalam negeri AS.

Abe, yang punya hubungan baik dengan Trump, tidak mengkritik sang presiden AS. Namun, Abe mendukung seruan Kelompok Tujuh untuk mempertimbangkan reformasi pada WHO.

"Ada berbagai pandangan soal WHO, seperti bahwa lembaga itu mungkin tidak netral secara politik," kata Abe, namun ia menentang pemikiran bahwa Jepang perlu mengurangi pendanaan bagi WHO.

"Kita sekarang ini harus mendukung tegas WHO," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement