REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengaku bersedia mengirimkan bantuan ventilator ke Iran. Hal itu guna membantu Iran menangani pasien covid-19.
“Saya telah menawarkan untuk membantu mereka (Iran) jika mereka mau. Jika mereka membutuhkan ventilator, yang mana mereka memang butuh, saya akan mengirimkan mereka ventilator. Kami memiliki kelebihan ribuan ventilator,” kata Trump dalam sebuah pengarahan media tentang wabah covid-19 di Gedung Putih pada Sabtu (18/4), dikutip laman Al Arabiya.
Menurut Trump, saat ini Iran adalah negara yang jauh berbeda dibanding sebelumnya yang akan mengambil alih seluruh Timur Tengah. “Saat ini mereka hanya ingin bertahan hidup. Mereka mendapat protes setiap pekan. Mereka penuh dengan wabah,” jelas dia.
Pada 28 Februari lalu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan negaranya telah menawarkan bantuan medis kepada Iran untuk menghadapi wabah covid-19. Menurutnya, Teheran tak memiliki infrastruktur kesehatan yang solid.
Namun sekitar sebulan kemudian, pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menolak tawaran bantuan AS. Menurut Pompeo, AS sebaiknya fokus pada penanganan wabah di negaranya sendiri.
“Orang-orang Amerika sejauh ini mengatakan pada beberapa kesempatan bahwa mereka bersedia membantu kami dengan obat-obatan. Ini adalah komentar yang sangat aneh. Anda menderita kekurangan. Jika Anda memiliki sesuatu, gunakan untuk Anda sendiri,” kata Khamenei kala itu.
Saat ini Iran memiliki 80.868 kasus covid-19. Jumlah kematian akibat virus mencapai 5.031 jiwa.