Selasa 21 Apr 2020 11:51 WIB

Intelijen AS: Kesehatan Kim Jong-un Bermasalah dan Dioperasi

Kim Jong-un dilaporkan menerima prosedur operasi sakit jantung.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un
Foto: VOA
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) melaporkan, pantauan intelijen menyatakan pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-un, berada dalam bahaya setelah menjalani operasi. Meski begitu, tingkat keparahan masalah yang dihadapi tidak bisa terlihat.

Laporan yang dikutip dari CNN, memuat sumber dari pejabat AS yang dekat dengan informasi tersebut menyatakan, Kim menjalani operasi karena masalah kesehatan. Kabar itu didukung dengan ketidakhadirannya dalam perayaan ulang tahun kakeknya pada 15 April.

Baca Juga

Sedangkan laporan media Korea Selatan yang membahas Korut Daily NK menyatakan Kim dilaporkan menerima prosedur sistem kardiovaskular atau sakit jantung pada 12 April. Operasi itu dilakukan karena dia merokok dengan berlebihan, obesitas, dan terlalu banyak bekerja.

Saat ini Kim dikabarkan sedang menjalani perawatan di sebuah villa di Kabupaten Hyangsan setelah prosedurnya. Setelah menilai bahwa kondisi Kim telah membaik, sebagian besar tim medis yang merawat kembali ke Pyongyang pada 19 April dan hanya sebagian dari mereka yang tetap mengawasi situasi pemulihannya.

Informasi tersebut belum mendapatkan tanggapan dari Dewan Keamanan Nasional dan Kantor Direktur Intelijen Nasional. Namun, Kim terakhir muncul di media pemerintah Korut pada 11 April. 

Para ahli tidak yakin apa yang harus dilakukan atas ketidakhadiran Kim dari perayaan kakeknya. "Ada sejumlah rumor terbaru tentang kesehatan Kim (merokok, jantung, dan otak). Jika Kim dirawat di rumah sakit, itu akan menjelaskan mengapa dia tidak hadir pada perayaan 15 April yang penting," kata peneliti senior sesama di Heritage Foundation dan mantan wakil kepala divisi CIA untuk Korea Utara, Bruce Klingner.

Tapi, Bruce mengingatkan, selama bertahun-tahun, ada sejumlah rumor kesehatan palsu tentang Kim Jong-un atau ayahnya. Kondisi tersebut membuat banyak pihak harus menunggu informasi selanjutnya yang memang sulit didapatkan karena ketertutupan pemerintah Korut selama ini. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement