REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Sebanyak 430 orang Spanyol meninggal akibat Covid-19 pada Selasa (21/4) dan pemerintah membatalkan festival lari banteng San Fermin. Tetapi para pejabat mengklaim pandemi Covid-19 melambat di Spanyol.
Data 24 jam terakhir memperlihatkan jumlah kematian mencapai 21.282 orang dan kasus infeksi Covid-19 menjadi 204.178. Sebanyak 399 kasus kematian terjadi pada Senin (20/4), dan menjadi angka kematian terendah sejak 22 Maret.
Koordinator kedaruratan kesehatan Spanyol Fernando Simon mengatakan data kematian masih mengkhawatirkan tetapi tren penurunan secara keseluruhan jelas. Meskipun pelonggaran pembatasan minggu lalu memungkinkan beberapa pekerja untuk kembali, Spanyol masih tetap di bawah lockdown ketat di Eropa, yang telah menyebabkan kelumpuhan ekonomi.
Pihak berwenang di kota utara Pamplona dengan menyesal membatalkan festival tahunan lari banteng San Fermin, yang menarik ribuan turis dan menjadi terkenal dalam novel Ernest Hemingway "The Sun Also Rises".
Ini adalah pertama kalinya acara festival ini ditangguhkan sejak 1978. "Seperti yang diperkirakan, ini membuat kami sangat sedih," kata plt walikota Pamplona Ana Elizalde.
Sementara itu, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengatakan dia akan meminta persetujuan parlemen untuk memperpanjang lockdown dua minggu hingga 9 Mei, tetapi akan terus mengurangi beberapa pembatasan.
Pemerintah sedang mempertimbangkan untuk mengizinkan jalan-jalan terbatas untuk anak-anak dan bagi orang-orang untuk melakukan olahraga tanpa sentuhan, seperti joging atau bersepeda. Tetapi anak-anak tidak akan dapat bermain dengan bebas dengan tetangga mereka lagi untuk beberapa waktu.
Semakin banyak permintaan agar anak-anak diizinkan keluar, termasuk dari penyanyi pop Kolombia, Shakira yang tinggal di Barcelona bersama pesepakbola Gerard Pique dan dua anak mereka.