REPUBLIKA.CO.ID, CHIGWELL -- Penduduk di daerah pinggiran kota London, Chigwell, Inggris, memiliki semangat tinggi untuk olahraga selama masa karantina wilayah. Mereka bersama-sama menggerakkan program "Mancunian Motivator" untuk tetap bugar.
Gerakan itu muncul ketika Elyse Blemming menjalankan rutinitas latihannya secara daring selama lockdown. Namun, ketika tetangganya melihat latihan kebugaran yang dilakukannya, dia memutuskan untuk memulai latihan bersama di lingkungannya.
"Saya kira, itu membawa kembali apa yang dirasakan semua orang, rasa semangat komunitas yang besar," ujar perempuan berusia 31 tahun ini.
Dari inisiatif itu, Blemming akhirnya memunculkan gerakan "Mancunian Motivator" yang merujuk pada nama kota di utara, Manchester. Blemmings mengatakan, kegiatan kebugaran itu tidak hanya bermanfaat untuk fisik warga saja.
"Mereka tahu mereka akan meningkatkan detak jantung, mereka akan memiliki beberapa endorfin dan akan kembali ke rumah dan berkata 'Saya merasa lebih baik hari ini' daripada hanya melalui rutinitas yang sama dan monoton," kata Blemming.
Blemmings mengatakan bahkan setelah pembatasan dicabut, dia berharap ikatan masyarakat yang dibentuk dalam latihan akan tetap ada. Dia tidak ingin setelah karantina berakhir orang-orang kembali mengabaikan satu sama lain.
"Saya pikir akan sangat sulit untuk kembali ke keadaan normal ketika orang-orang di luar melakukan jumping jacks di depan satu sama lain. Jujur saja, semua orang tampak konyol hari ini, "katanya.
Keputusan Blemmings membuat sesi kebugaran merupakan hal yang tidak terduga bagi tetangganya. Inisiatif tersebut menjadi kegiatan bersama yang menyenangkan ketika lockdown membuat orang memiliki kegiatan yang terbatas.
"Itu hanya menyenangkan dan salah satu hal yang paling penting adalah ... kita harus tahu tetangga yang kita tidak benar-benar tahu," kata warga Chigwell Margaret Lakey.
Perempuan berusia 79 tahun itu mengaku, dengan mengikuti kegiatan kebugaran itu, warga sekitar saling menyapa, bahkan kepada seseorang yang sebelumnya tidak pernah diajak bicara. Meski harus tetap membuat jarak, justru interaksi sosial terbangun dengan baik.
Kegiatan kebugaran yang telah berjalan selama dua sesi pada pekan lalu itu direncanakan akan terus dilakukan. Terlebih lagi keterlibatan kegiatan itu menjaring segala usia, baik anak-anak ataupun lansia.
Sesi-sesi latihan di jalan membantu setiap orang membangun hubungan sosial di masyarakat pada saat jarak sosial. Kegiatan itu pun membuat setiap generasi bisa berkegiatan bersama-sama.
"Ini bagus untuk semangat semua orang, tua atau muda. Kami berada di usia yang lebih tua dan yang muda juga keluar," ujar warga berusia 72 tahun bernama Tony Aiken.
Inggris telah melakukan karantina secara nasional sejak 23 Maret dan polisi telah diberikan kekuasaan untuk menegakkan aturan jarak sosial. Pemerintah pada 21 April memutuskan untuk memperpanjang pembatasan setidaknya untuk tiga minggu.