REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah China menyumbangkan dana tambahan sebesar 30 juta dolar AS untuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Dana itu diharapkan membantu WHO dalam menangani pandemi Covid-19.
"China telah memutuskan untuk menyumbangkan tambahan 30 juta dolar AS dalam bentuk tunai kepada WHO untuk mendukung perjuangan globalnya melawan Covid-19, khususnya memperkuat sistem kesehatan negara-negara berkembang," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying melalui akun Twitter pribadinya pada Kamis (23/4).
Pada 11 Maret lalu, China telah menyumbangkan 20 juta dolar AS kepada WHO. "Pada saat yang genting ini, mendukung WHO adalah mendukung multilateralisme dan solidaritas global," ujar Hua.
Amerika Serikat (AS) selaku pendonor terbesar WHO telah memutuskan menghentikan pendanaannya. Hal itu dilakukan karena Washington menganggap WHO telah salah mengelola dan menutupi krisis Covid-19. AS juga menuding WHO bersikap China-sentris.
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus telah meminta AS mempertimbangkan kembali keputusan membekukan pendanaannya. Menurutnya dana kontribusi Washington akan membantu pekerjaan WHO menangani pandemi Covid-19.
“Saya berharap pembekuan dana akan dipertimbangkan kembali dan AS akan sekali lagi mendukung pekerjaan WHO dan terus menyelamatkan nyawa,” kata Ghebreyesus dalam sebuah konferensi pers virtual pada Rabu (22/4).
Dia berharap AS percaya bahwa dana kontribusinya adalah investasi yang penting. “Tidak hanya untuk membantu orang lain, tapi agar AS juga tetap aman,” ucapnya.