REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Pada 24 April 1970, China meluncurkan satelit pertamanya Dongfanghong-1 (DFH-1) yang memiliki arti Timur Merah. Peluncuran itu menggunakan roket Changzheng-1 yang menarik perhatian dunia dan mendorong China menjadi negara kelima yang mencapai kemampuan peluncuran satelit secara independen.
Dikutip laman Space Daily, panitia peluncuran satelit terdiri lebih dari 20 akedemisi dari bagian teknologi luar angkasa dari dua akademi sains dan teknik China. Kini 50 tahun sejak satelit pertama diluncurkan, pemerintah China menggelar pameran secara daring yang menampilkan hampir 50 barang terkait pencapaian China di luar angkasa.
Melansir Xinhua, pameran ini diselenggarakan bersama oleh Museum Nasional China dan Akademi Teknologi Antariksa China. Pameran mencakup berbagai item termasuk manuskrip, perangko, simulator, dan pakaian antariksa. Ini juga merupakan 50 tahun kemajuan kedirgantaraan dari Dongfanghong-1 hingga Chang'e, roket bulan dan pesawat ruang angkasa Shenzhou.
Pameran ini juga akan menampilkan kalkulator engkol tangan yang digunakan oleh pakar fisika nuklir Deng Jiaxian selama studi dan pengembangan bom atom pertama China. Selain itu, terdapat pakaian luar angkasa astronaut pertama China Yang Liwei, yang terbang ke luar angkasa dengan pesawat ruang angkasa Shenzhou-5 pada tahun 2003.
Orang-orang akan disuguhkan cara baru untuk menjelajahi ruang angkasa dengan model satelit dan roket dan menikmati siaran langsung pameran sebesar 5G. Sejak 2016, China telah menetapkan 24 April sebagai Hari Antariksa negara untuk menandai peluncuran Dongfanghong-1 ke luar angkasa pada 24 April 1970.