Sabtu 25 Apr 2020 09:13 WIB

Taliban Tolak Gencatan Senjata Selama Ramadhan

Gencatan senjata dengan Taliban diperlukan agar Afganistan bisa fokus tangani corona.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Indira Rezkisari
Taliban di Afganistan (ilustrasi). Pemerintah Afghanistan meminta gencaran senjata dengan Taliban agar bisa fokus menangani pandemi corona.
Foto: aljazirah
Taliban di Afganistan (ilustrasi). Pemerintah Afghanistan meminta gencaran senjata dengan Taliban agar bisa fokus menangani pandemi corona.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Taliban menolak seruan Pemerintah Afghanistan untuk menerapkan gencatan senjata selama Ramadhan. Ia menyebut hal itu hanya dapat dilakukan jika proses perdamaian dilaksanakan sepenuhnya.

“Meminta gencatan senjata tidak rasional dan meyakinkan,” kata juru bicara Taliban Suhail Shaheen melalui akun Twitter pribadinya pada Jumat (24/4).

Baca Juga

Pada saat bersamaan, aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara pimpinan Amerika Serikat (AS) menyerukan Taliban mengurangi tingkat kekerasan dan bergabung dalam pembicaraan damai. "Tingkat kekerasan saat ini yang disebabkan oleh Taliban tidak dapat diterima," ujar duta besar aliansi di Dewan Atlantik Utara NATO dalam sebuah pernyataan.

Pada Kamis (23/4) lalu Presiden Afghanistan menyerukan gencatan senjata selama Ramadhan. Menurutnya gencatan senjata perlu dilakukan agar Afghanistan dapat fokus menangani wabah Covid-19.

Afghanistan telah mencatat lebih dari 1.300 kasus Covid-19. Namun para ahli kesehatan berpendapat jumlahnya dapat meningkat tajam karena tes yang terbatas dan sistem kesehatan yang lemah.

Sepanjang pekan ini, puluhan anggota pasukan keamanan Afghanistan, warga sipil, dan anggota Taliban tewas dalam bentrokan. Rangkaian kejadian itu kian mempersulit dimulainya pembicaraan damai intra-Afghanistan, dilansir dari Reuters.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement