Senin 27 Apr 2020 19:47 WIB

Australia Longgarkan Aturan Pergerakan Warga

Australia Longgarkan Aturan Pergerakan Warga, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?

Red:
Orang-orang meninggalkan Hotel Swissotel Sydney setelah mengakhiri masa karantina mereka di Sydney, Australia, 08 April 2020. Kelompok pertama orang Australia yang dikarantina di sebuah hotel di Sydney untuk membatasi penyebaran virus corona diizinkan pergi dan pulang
Foto: AAP
Orang-orang meninggalkan Hotel Swissotel Sydney setelah mengakhiri masa karantina mereka di Sydney, Australia, 08 April 2020. Kelompok pertama orang Australia yang dikarantina di sebuah hotel di Sydney untuk membatasi penyebaran virus corona diizinkan pergi dan pulang

Kasus positif corona setiap harinya terus menurun di Australia, beberapa negara bagian memutuskan melakukan pelonggaran terhadap pergerakan warga yang sudah ditetapkan sejak lebih dari sebulan lalu.

  • Di Australia Barat kelompok sampai 10 orang sekarang boleh berkumpul
  • Di Queensland warga boleh berkendara sampai 50 km dari rumah
  • Dalam 2 minggu ke depan Victoria akan lakukan tes untuk sekitar 100 ribu orang

 

Mulai hari Senin (27/04), warga di negara bagian Australia Barat, dengan ibukota Perth, boleh berkumpul sampai dengan 10 orang. Aturan sebelumnya hanya maksimal dua orang boleh berkumpul kecuali keluarga yang tinggal bersama.

Kepalan negara bagian Australia Barat, Premier Mark McGowan mengatakan langkah ini diperuntukkan agar warga lebih bebas, namun tetap memperingkatkan agar hal tersebut tidak disalahgunakan.

"Jangan buat pesta gila-gilaan, jangan lakukan hal-hal konyol, karena itu akan membuat kami melakukan pembatasan ketat lagi." katanya.

Di negara bagian Queenslands, pelonggaran gerakan warga juga akan mulai diberlakukan hari Jumat (1/05) dimana warga diperbolehkan untuk belanja pakaian atau mengadakan piknik di taman bersama anggota keluarga.

Warga juga nantinya diperbolehkan untuk mengendarai mobil dan melakukan perjalanan sejauh 50 km dari rumah mereka.

Kepala bidang medis. Chief Medical Officer, di Queensland, Dr Jeannette Young, mengatakan jika warga mematuhi aturan ini maka dalam beberapa minggu kemudian pembatasan lain akan dilonggarkan.

Di negara bagian yang sebelumnya memiliki kasus terbanyak, New South Wales, dengan ibukota Sydney, Senin pagi, melaporkan hanya ada dua kasus baru, sehingga keseluruhan kasus di sana adalah 3.004.

Ini juga merupakan angka terendah kasus baru sejak awal bulan Maret.

Namun Premier New South Wales Gladys Berejiklian mengatakan aturan 'social distancing' yang diterapkan di NSW belum lagi akan dilonggarkan, karena aturan yang ada sebenarnya sudah lebih longgar dibandingkan negara bagian lain.

"Ya, kami ingin melakukan pelonggaran, kami ingin warga kembali mengalami kehidupan yang normal namun itu semua memiliki konsekuensinya," kata Gladys.

"Sekali semua warga kembali ke kehidupan normal, dan saya tidak menyarankan, kita kembali ke keadaan dengan kasus meningkat, sampai vaksin ditemukan," katanya.

New South Wales sudah mengumumkan sekolah akan dibuka lagi tanggal 11 Mei, dengan mengatur siapa saja yang akan masuk sekolah dan hari apa.

Menurut Gladys, semakin banyak toko yang dibuka di negara bagian tersebut sejak pemerintah mengumumkan sekolah akan dibuka dan hal tersebut menurutnya merupakan hal yang "positif".

 

100 Ribu tes di negara bagian Victoria

Di Melbourne, kepala negara bagian Victoria, Premier Daniel Andrews mengatakan sekitar 100 ribu warga akan menjalani tes virus corona selama dua minggu mendatang, sebelum keputusan pelonggaran akan dilakukan.

Sepanjang hari minggu, hanya ada satu kasus positif baru dengan kasus total di sana adalah 1.349.

"Ini akan menjadi testing kesehatan publik terbesar yang dilakukan di negara bagian ini, dan akan memberikan cukup data untuk menentukan keputusan dalam beberapa pekan mendatang," kata Andrews.

"Petugas kesehatan, pekerja rumah lansia, mereka yang mempunyai gejala, bahkan gejala yang sangat ringan sekalipun, mereka boleh datang dan dites."

"Saya tidak ingin memberikan harapan berlebihan, tidak semua pembatasan akan dicabut, apapun hasil tesnya. Resikonya masih terlalu tinggi," tambahnya.

 

"Ikuti aturan yang ada dan ikut tes kalau perlu, itulah kontribusi terbesar dan paling kuat yang bisa kita lakukan untuk memerangi virus ini."

Sejak bulan Januari, sudah ada 104 ribu warga yang menjalani tes di Victoria.

Kepala Bidang Medis Victoria, Profesor Brett Sutton mengatakan saat ini "penting" sekali siapapun dengan gejala untuk menjalani tes.

"Mungkin sakit tenggorakan sedikit, atau hidung meler, dan gejala yang tidak biasa seperti kehilangan penciuman," kata Profesor Sutton.

"Bila kita bisa melakukan 100 ribu tes dalam masa 2 minggu, kita akan bisa memiliki gambaran yang lebih jelas dengan apa yang terjadi di negara bagian ini."

Ikuti perkembangan terkini soal pandemi virus corona di Australia hanya di ABC Indonesia

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement