REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- New York berencana mulai membuka kembali beberapa proyek manufaktur dan konstruksi pada 15 Mei mendatang. Sebelumnya, langkah-langkah karantina yang ketat selama pandemi Covid-19 dilakukan di negara bagian tersebut.
Tanggal 15 Mei merupakan batas yang diberikan Gubernur Andrew Cuomo. Seluruh bisnis yang dianggap tidak penting selama masa pandemi Covid-19 ditutup sejak negara tersebut menjadi pusat global virus tersebut.
Pada Ahad lalu, gubernur melaporkan jumlah kematian terendah di negara bagian sejak Maret 2020. Beriringan dengan penurunan tingkat rawat inap dan intubasi yang mendandakan bahwa wilayah tersebut mulai keluar dari krisis.
Cuomo mengatakan, sebanyak 367 telah meninggal pada waktu 24 jam sebelumnya di New York. Angka ini memang masih banyak, namun sebelumnya jumlah kematian selalu di atas 375 jiwa.
"Itu biasanya berita buruk. Itu bukan berita buruk dibandingkan apa yang telah kita capai selama ini," kata Cuomo, dilansir di Independent, Senin (27/4).
Penurunan tersebut bisa menjadi tanda harapan bahwa New York mulai pulih dari angka kematian yang mengerikan. "Tidak ada konteks relatif terhadap kematian. Kematian adalah kematian," kata Cuomo menambahkan.
Ia menguraikan rencana kasar untuk mulai membuka kembali wilayahnya secara bertahap. Menurutnya, proses membuka kembali dilakukan sambil menunggu rawat inap yang menurun dan hasil tes dan jumlah keseluruhan infeksi. Namun, ia menolak untuk memberikan tanggal tertentu.
Sebelum mulai membuka kembali, New York harus melihat penurunan rawat inap selama 14 hari. Pembukaan kembali juga harus dikoordinasikan dengan wilayah lain yakni New Jersey dan Connecticut.