REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON - Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan negaranya telah menghentikan transmisi komunitas yang tersebar luas dan tidak terdeteksi dari Covid-19. Hal itu diklaim berhasil karena kebijakan lockdown atau karantina wilayah ketat di seluruh negeri.
Ardern mengatakan Selandia Baru telah berhasil menghindari hal yang paling buruk dalam pandemi. Meski ia menegaskan harus terus memerangi virus.
"Tidak ada transmisi komunitas luas yang tidak terdeteksi di Selandia Baru. Kami memenangkan pertempuran itu. Tetapi kita harus tetap waspada jika kita ingin tetap seperti itu," ujar Ardern dikutip laman Guardian, Senin (27/4).
Pada Senin (27/4) pukul 23.59, Selandia Baru akan mencabut lockdown level 4 yang telah berlangsung lebih dari empat pekan. Selama pembatasan level 4 itu, hampir semua bisnis telah tutup. Sekolah-sekolah juga diliburkan atau belajar dari rumah, sementara penduduk diminta untuk tetap berada di dalam rumah kecuali untuk kepentingan membeli makanan pokok dan berolahraga secara singkat.
Ardern menerangkan ia tidak tahu apa yang mungkin terjadi jika lockdown level-4 tidak terlaksana. Namun dia memperingatkan bahwa di lockdown level 3 ada risiko baru yakni orang yang lebih banyak berhubungan dengan orang lain.
Level 3 berarti pedagang, restoran, dan sekolah diizinkan membuka kembali kegiatannya dalam skala lebih kecil. Sekolah akan dibuka kembali pada Rabu mendatang untuk anak-anak hingga kelas 10.
Pekerja juga akan dapat melanjutkan pekerjaan di tempat, asalkan mereka memiliki pencegahaan pengendalian Covid-19 dengan langkah-langkah kesehatan dan keselamatan yang sesuai dan diberlakukannya jarak fisik. Diharapkan satu juta warga Selandia Baru akan kembali bekerja pada Selasa.
Namun, Ardern memperingatkan masyarakat untuk tidak melakukan perkumpulan massal. "Kami membuka ekonomi, tetapi kami tidak membuka kehidupan sosial," kata Ardern.
Ardern mengatakan negaranya akan tetap di level 3 selama dua pekan sebelum kabinet memutuskan apakah akan pindah ke level 2. "Kita hanya bisa melakukan ini jika kita terus bersatu. Jika kita perlu tetap di level 3 (lebih lama) kita akan melakukannya," ujarnya.
Selandia Baru telah melaporkan jumlah kasus infeksi virus corona kurang dari 1.500 dengan 19 kematian. Ardern mengatakan sejauh ini tidak ada transmisi virus corona yang meluas dan terdektesi di Selandia Baru. Dia mengklaim telah memenangkan pertempuran melawan virus tersebut.
"Tidak ada transmisi luas yang terdeteksi di Selandia Baru. Kami telah memenangkan pertempuran itu, namun kami tetap harus waspada," kata Ardern dilansir BBC.
Ardern juga optimistis ketika ditanya apakah Selandia Baru telah menghilangkan Covid-19. Menurutnya upaya Selandia Baru untuk saat ini berhasil. Tingkat penularan Selandia Baru terhadap infeksi Covid-19 kini di bawah 0,4. Angka itu lebih rendah dibandingkan dengan tingkat penularan luar negeri rata-rata 2,5.
Direktur Jenderal Kesehatan, Ashley Bloomfield, mengatakan bahwa penularan virus telah hilang. Namun menurutnya, ini tidak berarti nol kasus meski pejabat kesehatan tahu dari mana semua kasus baru berasal.
Bloomfield mengatakan Covid-19 adalah virus rumit sehingga warga Selandia Baru harus tetap waspada. Dia melaporkan satu lagi kematian terkait Covid-19 pada Senin. Korban ke-19 negara itu adalah seorang wanita berusia 90-an.
"Ada satu kasus baru yang dikonfirmasi dan empat kemungkinan kasus," katanya. Meskipun angka optimistis menang lawan virus, baik Bloomfield dan Ardern memperingatkan agar tak cepat puas.
"Agar berhasil, kita harus memburu beberapa kasus terakhir dari virus. Ini seperti mencari jarum di tumpukan jerami," katanya. Untuk itu, aplikasi pelacakan kontak untuk Covid-19 juga akan tersedia dalam dua pekan ke depan, namun Ardern mengatakan bahwa ada keterbatasan.