REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Penasihat perdagangan Gedung Putih, Peter Navarro menuding China telah mengirim alat uji antibodi virus corona berkualitas rendah bahkan palsu ke Amerika Serikat (AS). Menurutnya, China berupaya untuk memanfaatkan pandemi virus corona untuk mencari keuntungan.
"Dari alat uji itu kita bisa menemukan orang yang kebal terhadap virus, tapi China membawa tes palsu dan itu sangat menganggu. Ada banyak tes antibodi yang datang dari China kualitasnya sangat rendah dan hasilnya kerap salah," ujar Navaro kepada Fox and Friends.
AS sangat tergantung pada China untuk obat-obatan dan peralatan medis dasar. Navarro menuduh China telah menyebarkan virus corona ke seluruh dunia setelah menyembunyikannya selama enam minggu.
"Mereka menyembunyikannya di Wuhan, kemudian menyebarkannya ke seluruh dunia. Ratusan ribu warga China bepergian ke Milan, New York, dan tempat-tempat lain," kata Navarro.
AS merupakan negara yang paling parah terkena dampak pandemi virus corona. Negara tersebut mencatat 970.000 kasus infeksi virus corona dengan 55.000 kematian.
Pada Sabtu lalu, Kementerian Perdagangan China telah menetapkan persyaratan ketat terhadap sejumlah produk peralatan kesehatan yang digunakan untuk melawan virus corona. Mereka harus mendapatkan persetujuan sebelum diekspor, selama negara-negara pengimpor menyetujuinya.