Ahad 03 May 2020 18:45 WIB

Dua Pekan Hong Kong Bebas dari Transmisi Lokal Corona

Hong Kong mencatat tidak ada penularan lokal virus corona selama dua pekan

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Pengunjung toko melihat masker yang dijual di sebuah apotek di Hong Kong. Hong Kong mencatat tidak ada penularan lokal virus corona selama dua pekan. Ilustrasi.
Foto: AP/Vincent Yu
Pengunjung toko melihat masker yang dijual di sebuah apotek di Hong Kong. Hong Kong mencatat tidak ada penularan lokal virus corona selama dua pekan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG - Otoritas Kesehatan Hong Kong selama 14 hari berturut-turut mencatat tidak ada penularan lokal dari infeksi virus corona. Lima hari sebelumnya, Hong Kong juga mencatat nol infeksi transmisi impor maupun lokal.

Namun pada Jumat (1/5), pemerintah baru mencatat adanya dua kasus Covid-19 impor dari sekelompok pengungsi yang kembali dari Pakistan. Hingga Ahad (3/5) penghitungan dari infeksi yang dikonfirmasi tercatat sebanyak 1.039 dengan empat kematian.

Baca Juga

"Mengingat bahwa situasi infeksi Covid-19 tetap parah dan bahwa ada peningkatan terus-menerus dalam jumlah kasus yang dilaporkan di seluruh dunia, anggota masyarakat sangat didesak untuk menghindari semua perjalanan tidak penting di luar Hong Kong," ujar Pusat untuk Perlindungan Kesehatan masyarakat dikutip South China Morning Post, Ahad.

Pemerintah tetap meminta masyarkat untuk menjaga jarak fisik sejauh mungkin meski kasus-kasus menunjukkan penurunan. Pemerintah juga mengimbau masyarakat untuk tidak keluar rumah dan menghindari kegiatan sosial seperti makan bersama.

Selama dua pekan terakhir, Hong Kong telah mencatat 14 kasus infeksi Covid-19 baru yang semuanya impor, bukan lokal. Terakhir kali Hong Kong mengonfirmasi transmisi lokal adalah pada 19 April.

Namun demikian, pejabat kesehatan mengatakan wabah mematikan ini hanya dapat dianggap terkendali jika tidak ada kasus baru yang dilaporkan selama setidaknya satu atau dua periode inkubasi. Hal itu berarti dua pekan hingga satu bulan.

sumber : SCMP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement